Logo

Gempa Susulan Hantui Wisatawan dan Warga Lombok

Reporter:

Senin, 06 August 2018 05:07 UTC

Gempa Susulan Hantui Wisatawan dan Warga Lombok

Pray for lombok. Ilustrator: Cheppy

JATIMNET.COM, Lombok – Gempa susulan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin 6 Agustus 2018 sekitar pukul 08.00 WIB menghantui wisatawan dan warga. Sejumlah wisatawan, baik asing maupun lokal serta warga terlihat panik dan mulai meninggalkan Lombok Utara.

Dikutip Antara, Senin 6 Agustus 2018, sejumlah wisatawan terlihat panik dan mulai meninggalkan kawasan wisata di Lombok Utara. Rata-rata khawatir terjadi gempa susulan dan memilih pindah ke daerah yang lebih aman.

“Saya khawatir ada gempa susulan. Saya mau ke Pelabuhan Lembar,” kata Jolan, WNA asal Inggris yang tengah berlibur di Gili Trawangan bersama rekannya. Adanya gempa susulan itu menyebabkan dia pergi ke Lembar untuk mencari kapal cepat menuju Bali.

Begitu juga dengan Aan yang mengaku panik ketika gempa bumi terjadi Minggu malam. Pria yang berprofesi sebagai musisi di Gili Air memilih meninggalkan Lombok Utara. “Sampai di dermaga Bangsal, saya masih merasakan ada gempa susulan. Orang-orang banyak yang panik dan saya memilih meninggalkan tempat ini,” jelas warga Sukaraja, Ampenan itu.

Aan menceritakan hingga Senin pagi terlihat kepanikan wisatawan, warga maupun pegawai di Gili Air. “Tadi saja pas mau naik kapal penyeberangan dari Gili Air ke Bangsal, saya berdesak-desakan dengan penumpang lain. Banyak yang terlihat panik,” ujarnya.

Dari pengamatan di simpang empat Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara berhamburan. Mereka menunggu kendaraan umum yang diharapkan bisa memberi tumpangan.

Bahkan kendaraan terbuka, seperti truk dan pikap menjadi sasaran untuk ditumpangi. “Tolong. Berhenti, beri kami tumpangan,” kata wisatawan asing perempuan bersama belasan temannya di simpang empat Bangsal.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa susulan sebanyak 132 kali pada Senin pukul 08.00 WIB di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gempa bumi susulan tersebut berkekuatan 5,4 SR yang berlokasi di 12 kilometer Barat Daya Lombok Utara.

Dikutip Antara Senin 6 Agustus 2018, Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menyatakan bahwa gempa susulan tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak karena dikhawatirkan runtuh akibat gempa susulan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Nugroho dalam pesannya di Jakarta, Senin dini hari, pukul 02.30 WIB menyebut, selain korban yang banyak, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah rusak.

Sedikitnya 82 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang NTB, Minggu 5 Agustus 2018, pukul 19.46 WITA. Korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh. Daerah yang terparah akibat gempa adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.