Logo

Gelar Pertemuan Tertutup, Kiai Sepuh Jatim Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin

Reporter:

Kamis, 24 January 2019 04:46 UTC

Gelar Pertemuan Tertutup, Kiai Sepuh Jatim Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin

Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Puluhan kiai sepuh Nahdlatul Ulama Jawa Timur menggelar pertemuan tertutup dengan menghasilkan keputusan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019.

"Kami kiai-kiai Jatim dan tentu pasti warga NU satu kata, satu kalimat, satu barisan, dalam Pilpres yang akan datang. Suara kami untuk Kiai Ma'ruf," ujar perwakilan kiai sepuh NU, KH Anwar Iskandar, seusai pertemuan tertutup puluhan kiai sepuh NU dengan Cawapres RI Ma'ruf Amin di Surabaya, Rabu 23 Januari 2018 malam.

Anwar mengatakan dalam pertemuan itu hadir puluhan kiai yang merupakan representasi dari kiai-kiai Jawa Timur. Selain itu mereka juga menyepakati akan mengoptimalkan basis suara yang dimiliki, terutama melalui jaringan pondok pesantren dan alumni yang tersebar di seluruh Jawa Timur.

BACA JUGA: Pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Jember Deklarasikan JKSN

Dengan optimalisasi jaringan itu, Anwar meyakini perolehan suara Jokowi-Ma'ruf bisa mencapai minimum 70 persen di Jawa Timur. Adapun para kiai sepuh NU Jatim juga menyetujui sebuah upaya besar yang akan dilakukan PBNU untuk melakukan istighotsah dalam rangka memperingati hari lahir NU sekaligus mendoakan keselamatan bangsa dan negara.

"Kami menyetujui untuk mengusulkan ke PBNU pentingnya istighotsah besar sebelum pemilu ini, di Jakarta demi keselamatan bangsa dan negara. Dalam rangka hari lahir NU, kami kumpulkan sekian juta (kader NU) di Jakarta," ujar dia.

BACA JUGA: JK Ingatkan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Tidak Jumawa Hasil Survei

Kiai yang hadir dalam pertemuan itu antara lain pendiri pondok pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, pengasuh pondok pesantren Al Falah KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pesantren Al Amin KH Anwar Iskandar dan Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.

Selain itu turut hadir kiai sepuh lain yakni KH Fuad Mun'im Jazuli, KH Abdullah Kafabih, KH Ali Masyhuri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin, KH A Muqsit Idris, KH Ja'far Yusuf dan KH Abdul Matin. Kemudian KH Syafi'uddin Wahid, KH A Salam, KH Abd A'la, KH Mutawakkil Alallah, KH Ubaidillah Faqih, KH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdulhadi, KH Syamli Muqsith, KH Fuad, dan KH Ramdlan Siraj. (ant)