Jumat, 23 November 2018 01:55 UTC
Ilustrasi Jokowi bersama KH Ma'rif Amin. Desain Grafis: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Jember - Para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin mendeklarasikan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Kabupaten Jember, Kamis kemarin, 22 November 2018.
Deklarasi JKSN Jember ini dihadiri Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir.
Deklarasi JKSN se-tapal kuda untuk pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini digelar di lapangan Desa Balet Baru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember.
"Bapak Joko Widodo sangat memberi perhatian kepada para santri seperti penetapan Hari Santri Nasional dan itu sebagai bukti nyata perhatian beliau kepada umat Islam," kata Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Erick Thohir di Jember.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap pendidikan umat Islam, lapangan pekerjaan kepada umat Islam terus ditingkatkan dengan perhatian yang diberikan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu tersebut.
"Untuk target pemenangan suara di Tapal Kuda sudah ada ahlinya, namun yang penting kami sudah berbuat maksimal dan masyarakat di Tapal Kuda sudah merasakan manfaat program pemerintah seperti kartu pintar, kartu sehat, dan dana desa yang sangat membantu masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Tim Kampanye Jawa Timur Patok Kemenangan 80 Persen Jokowi-Ma'ruf Amin
Ia mengatakan JKSN juga menyasar para pemilih pemula karena bisa dilihat sejumlah program pemerintah yang berkaitan dengan industri kreatif dan digitalisasi memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk melakukan persaingan secara sehat.
"Terkait dengan banyaknya informasi bohong (hoaks) yang menyerang pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, JKSN akan menjadi ujung tombak menangkal hal itu dan menyiarkan kebenaran, namun kami tidak akan melayani 'hoaks' itu," ujarnya.
Erick juga berharap para santri dan masyarakat bisa membantu menyiarkan kebenaran, sehingga tidak perlu melayani informasi "hoaks" tersebut, terutama berkenaan dengan calon capres-cawapres Joko Widodo dan Kiai Ma'ruf Amin.
"Hal itu kami sampaikan karena banyaknya isu negatif tentang pasangan nomor urut 1 baik yang menyangkut dengan personal calon maupun program pembangunan pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi," ujarnya. (ant)
