Rabu, 11 June 2025 08:00 UTC
Wabup Jember Djoko Susanto (kanan) beserta pimpinan PT KAI Daop 9 Jember serta perwakilan Forkopimda saat deklarasi pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kereta api, Rabu, 11 Juni 2025. Foto: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Upaya pencegahan terjadinya pelecehan seksual di ruang publik terus digalakkan berbagai pihak.
Yang terbaru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan fitur terbaru ‘Female Seatmap’ untuk memberi rasa aman dan mencegah terjadinya pelecehan seksual di kereta.
Melalui fitur ini, calon penumpang perempuan mendapat ‘kekhususan’ yakni boleh memilih kursi di dalam kereta yang berdekatan dengan sesama perempuan. Hal ini diharapkan bisa mencegah terjadinya pelecehan seksual selama perjalanan di dalam kereta api.
“Jadi penumpang wanita dapat memilih tempat duduk yang bersebelahan dengan sesama wanita. Ini bisa diakses di website KAI, agar dalam perjalan lebih aman dan nyaman,” tutur Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, saat dikonfirmasi usai acara talkshow bertajuk “Membangun Wanita Berdikari yang Nyaman Bertransportasi Kereta Api”, Rabu, 11 Juni 2025.
BACA: PT KAI Daop 9 Eksekusi Aset Bangunan dan Lahan di Kota Probolinggo
Talkshow tersebut digelar Komunitas Railfans Daop 9 Jember (KRD9 Jember) bekerja sama dengan PT KAI Daop 9 Jember di Stasiun Kereta Api Jember.
Selain itu, PT KAI juga telah menyiapkan kamera CCTV di setiap stasiun dan di dalam kereta api. Hal ini sebagai strategi pencegahan sekaligus alat bukti jika terjadi pelecehan seksual, baik di stasiun maupun di dalam kereta api.
“Kami juga mendorong masyarakat yang tahu atau mengalami pelecehan seksual, agar melapor. Kami siap memberi pendampingan hukum dalam penanganan pelecean seksual kepada aparat penegak hukum,” kata Cahyo.
“Kita juga sudah siagakan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) di setiap stasiun maupun rangkaian kereta api,” ujarnya.
Setiap orang yang kedapatan melakukan pelecehan seksual, akan dilarang naik kereta api atau masuk ke stasiun.
“Dan penumpang yang ketahuan (melakukan pelecehan seksual) akan kami black list,” katanya tanpa menjelaskan lama masa black list.
BACA: Libur Imlek dan Isra Mikraj, KAI Daop 9 Jember Suguhkan Barongsai dan Diskon Tarif 50 Persen
Sejauh ini, selama tahun 2025, belum pernah lagi terjadi laporan terjadinya pelecehan seksual di seluruh unit kerja atau kereta api yang ada di Daop 9 Jember meliputi Probolinggo hingga Banyuwangi.
“Kalau di tahun 2024, ada satu kasus dan sudah kita dampingi melapor ke aparat penegak hukum dan pelakunya kita black list,” kata Cahyo.
Sementara itu, Wakil Bupati Jember Djoko Susanto yang turut hadir dalam kegiatan di Stasiun Jember mengapresiasi PT KAI dalam mencegah terjadinya pelecehan seksual di ruang publik.
“Kita akan berupaya untuk memperluas area pencegahan pelecehan seksual di ruang publik. Nanti kita akan libatkan juga aparat seperti polisi dan TNI,” kata Djoko.
“Keamanan dan kenyamanan serta pencegahan kekerasan seksual adalah tugas kita bersama,” katanya.