Logo

Ekonomi ekslokalisasi Dolly Terus Bergeliat, Pasar Burung dan Batu Akik Diresmikan

Reporter:,Editor:

Rabu, 21 October 2020 14:40 UTC

Ekonomi ekslokalisasi Dolly Terus Bergeliat, Pasar Burung dan Batu Akik Diresmikan

PASAR BURUNG. Pasar Burung dan Batu Akik di ekslokalisasi Dolly, Surabaya, yang baru diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rabu, 21 Oktober 2020. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya terus berupaya meningkatkan potensi ekonomi di daerah ekslokalisasi Dolly. Kali ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Pasar Burung dan Batu Akik seluas 840 meter persegi di Jalan Kupang Gunung Timur I No 14-16 Surabaya, Rabu, 21 Oktober 2020.

Peresmian dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan warga sekitar.

Risma mengatakan pasar ini dibangun atas usulan warga. Harapannya, dapat menjadi wadah bagi pecinta burung atau komunitas burung untuk mengadakan lomba sembari berwisata kuliner. Sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Pemenang Scroll of Honour Award Kagumi Pengembangan UMKM di Eks Lokalisasi Dolly

“Yang paling penting bagi pemerintah kota bagaimana warga bisa mengakses perekonomiannya lebih baik. Mudah-mudahan mereka bisa jalan di masa pandemi ini,” kata Risma.

Di kawasan ini, tak hanya Pasar Burung dan Batu Akik, berbagai jenis sentra UMKM seperti sandal, batik, hingga kerupuk ada di sini. Risma menilai warga ekslokalisasi Dolly ini diberikan Tuhan kelebihan lain. Mereka memiliki kemampuan dan kreativitas yang luar biasa.

"Tuhan memberikan kelebihan lain kepada warga di sekitaran kawasan ekslokalisasi ini, warga di sini dikaruniai talenta. Jadi sekali diajarkan itu mereka bisa mengembangkan luar biasa,” ia menerangkan.

Dalam kesempatan itu, Risma kembali mengungkapkan alasan menutup kawasan yang dulunya menjadi tempat lokalisasi. Baginya, tidak ada tujuan lain saat ia menutup kawasan ini hanya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak.

“Terima kasih kepada warga Putat Jaya. Saya juga mohon maaf terpaksa dulu harus menutup kawasan ini. Karena saya melihat masa depan anak-anak akan terganggu kalau kondisinya seperti itu,” ia menjelaskan.

BACA JUGA: 5 Tahun Penutupan Eks Lokalisasi Dolly, Warga Ingin Hijrah Ekonomi

Meski saat itu sangat berat, namun hal itu harus dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya. Bahkan, Risma mengaku mendapat berbagai ancaman saat akan menutup kawasan lokalisasi kala itu.

“Meski saat itu berat sekali untuk saya menutup. Tapi yakinlah ini untuk masa depan anak-anak, tidak ada hal lain kecuali itu,” ia mengungkapkan.

Seiring berjalannya waktu, ekslokalisasi Dolly kini telah menjelma menjadi salah satu sentra UMKM di Surabaya. Produk dari warga telah memasuki berbagai pangsa pasar.

Pasar Burung dan Batu Akik ini dilengkapi berbagai fasilitas di antaranya 104 gantangan burung untuk lomba, empat toilet, kantor, musala, dua pospam Linmas, dan lahan parkir. Terdapat pula 26 stan pedagang burung dan perlengkapan aksesoris burung, sepuluh stan kuliner, dan satu stan pedagang batu akik.