Senin, 02 May 2022 12:20 UTC
Warga Kota Surabaya saat menjalankan ibadah salat Idulfitri di area halaman Balai Kota Surabaya, Senin 2 Mei 2022. Foto: Diskominfo Kota Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Tak lama setelah salat Subuh selesai, takbir terus berkumandang di Balai Kota Surabaya, Senin 2 Mei 2022. Warga Kota Surabaya pun terus berdatangan dari berbagai penjuru arah. Di Taman Surya Balai Kota Surabaya itu, Salat Idulfitri kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama keluarganya, istri dan kedua anaknya melakukan Salat Id di Balai Kota Surabaya. Alunan takbir pun terus berkumandang kala itu. Tepat pukul 06.00 WIB, Salat Id pun dilakukan. Yang bertindak sebagai imam adalah Ustad Ahmad Satun dan Khatib KH. Miftahul Luthfi Muhammad.
Seusai salat, ia mengaku sangat bersyukur karena Salat Idulfitri bisa digelar kembali di Balai Kota Surabaya, karena sudah dua tahun tidak bisa melakukan Salat Idulfitri di tempat tersebut.
“Dengan rahmatnya Gusti Allah, Alhamdulillah kita hari ini bisa melakukan Salat Idulfitri di Balai Kota Surabaya. Sudah seyogyanya kita harus mensyukuri betul nikmat ini. Semoga dengan Salat Idulfitri ini kita bisa menjaga Kota Surabaya ini dari pandemi Covid-19, dan Salat Idulfitri ini menjadi tonggak semangat kita untuk menggerakkan ekonomi Surabaya,” kata Eri, Senin 2 Mei 2022.
Ia juga mengaku bersyukur karena warga Kota Surabaya sangat antusias mengikuti Salat Idulfitri di Balai Kota Surabaya. Ia juga yakin bahwa tidak hanya di Balai Kota Surabaya saja yang ramai, tapi di tempat lainnya di Surabaya juga penuh dan ramai.
“Ini menunjukkan bahwa wong Suroboyo sudah kangen melakukan Salat Idul Fitri,” ia menuturkan.
Menurutnya, ini adalah momentum untuk saling memaafkan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Bagi dia, Hari Kemenangan ini tidak akan sempurna jika masih punya salah atau khilaf. Makanya, hablumminannasnya harus dilakukan hari ini, yaitu dengan saling memaafkan.
“Karenanya, saya atas nama pribadi dan atas nama keluarga serta mewakili seluruh jajaran Pemkot Surabaya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Kota Surabaya, jikalau ada tutur kata atau pun perbuatan yang khilaf,” ia mengungkapkan.
“Perbedaan itu hal biasa, salah dan khilaf adalah tempatnya manusia, sehingga kesempurnaan adalah saling memaafkan,” ia menambahkan.