Senin, 17 September 2018 03:04 UTC

Foto semasa hidup dua mahasiswa Unair menjadi korban di Pantai Bantol
JATIMNET.COM, Surabaya – Dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meninggal tenggelam saat bermain perahu karet di Pantai Bantol Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Mereka adalah Nadya Firsya Ramadhani dan Excel Genius Darmawan, yang sama-sama tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum Unair.
Dari informasi didapat, kedua jenazah tersebut meninggal pada Minggu, 16 September 2018 saat bermain perahu karet bersama tiga orang temannya. Namun, tiba-tiba ada ombak besar yang menyebabkan korban Nadya terjatuh.
Melihat hal tersebut, beberapa rekannya berusaha menyelamatkan Nadya. Seperti yang dilakukan Ketua rombongan yakni Balma Ariagama berusaha memberikan pertolongan dengan mengulurkan tangannya, tapi terlepas karena terkena ombak.
Kemudian, rekan lainnya Exel juga ikut membantu berusaha menyelamatkan Nadya dengan menggunakan pelampung, tapi justru ikut tenggelam dan meninggal. Insiden tersebut langsung dilaporkan ke pihak petugas keamanan setempat dengan menurunkan tim SAR, untuk melakukan pencarian.
Baru sekitar pukul 11.30 WIB, korban Nadya ditemukan tim SAR di tengah laut, kemudian pada pukul 12.00 WIB korban Exel ditemukan.
Mengenai insiden tersebut, Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo saat dikonfirmasi membenarkan kabar meninggalnya dua mahasiswa Unair. “Benar ada kabar duka, dua mahasiswa kami meninggal tenggelam,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin 17 September 2018.
Suko menjelaskan, kalau ada 19 orang dalam rombongan naas tersebut, empat di antaranya adalah perempuan. Mereka berangkat ke tempat wisata pada hari Sabtu, 15 September 2018, kemarin.
Dari informasi ketua rombongan, ke-19 mahasiswa berangkat untuk berekreasi. “Keberangkatan mereka inisatif pribadi, bukan dalam rangka kegiatan kampus,” terangnya.
Suko menyesalkan peristiwa menyedihkan ini. Dia kembali mengingatkan agar mahasiswa berkoordinasi secara resmi dengan universitas bila melakukan kegiatan di luar kampus. “Kami ikut berbela sungkawa dan mendoakan agar almarhum diterima di sisiNya,” pungkas Suko.
