Jumat, 14 January 2022 14:20 UTC
SARASEHAN. Kepala DPUTR Gresik Achmad Hadi (dua dari kiri) saat memberi keterangan dalam sarasehan bersama Komunitas Wartawan Gresik, Jumat, 14 Januari 2022. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Penanganan Kali Lamong ditarget selesai 50 persen selama periode pemerintahan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tahun 2021-2024.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik Achmad Hadi saat menggelar sarasehan bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG).
Dengan begitu, dari total panjang Kali Lamong yang membentang di Kabupaten Gresik sekitar 58 kilometer bisa dituntaskan sekitar 29 kilometer.
Menurut Hadi, DPUTR, Dinas Pertanahan, dan Balai Besar Wilayah Solo (BBWS) dibantu pihak ketiga telah melakukan beberapa langkah penanganan Kali Lamong.
Penanganan itu di antaranya melakukan pengerukan dan perbaikan tanggul di Kali Lamong dan anak Kali Lamong agar luapan berkurang dan tidak menjadi biang banjir saat musim penghujan.
BACA JUGA: Penanggulangan Banjir Kali Lamong Gresik Dikebut, Ganti Untung Lahan Dilakukan
"Alhamdulilah, hasilnya cukup bagus, pasca penanggulan dan pengerukan saat Kali Lamong meluap kemarin durasi banjir tak lama. Jadi, cepat surut," ujarnya, Jumat, 14 Januari 2022.
Pembuatan parapet dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2021 telah dilakukan penanggulan sepanjang 1,5 kilometer di Kecamatan Cerme, seperti di Desa Jono dan sekitarnya.
"Untuk parapet atau penanggulan di Desa Jono dan sekitarnya ada anggaran dari BBWS sebesar Rp98 miliar setelah lelang dari pagu Rp100 miliar di tahun 2021," katanya.
Sementara pengerukan dengan mengambil sedimentasi Kali Lamong maupun anak Kali Lamong telah dilakukan DPUTR di Kecamatan Cerme, Benjeng, dan Bolongpanggang.
Hal itu dilakukan baik dengan kontraktual maupun swakelala dan termasuk bantuan dari pihak ketiga berupa program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Ini terus akan kami lakukan secara bertahap menyesuaikan anggaran. Kami akan tangani yang krusial, spot-spot yang dianggap paling rawan menyebabkan air meluap," katanya.
Hadi menyebutkan untuk tahun 2022 di DPUTR ada alokasi anggaran Rp11 miliar untuk penanganan Kali Lamong, di antaranya akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan.
BACA JUGA: Luapan Sungai Kali Lamong Menelan Korban Jiwa
Kemudian, di Dinas Pertanahan (Distan) di tahun 2022 ada anggaran pembebasan lahan untuk penanganan Kali Lamong Rp61 miliar.
Sementara anggaran bantuan dari pusat, Hadi mengaku belum tahu ploting anggaran yang akan diberikan Kementerian PUTR untuk penanganan Kali Lamong tahun 2022.
DPUTR Gresik juga memaksimalkan waduk tempat penyimpanan air dan pembuatan tempat penampungan air hujan. Langkah ini dilakukan agar saat musim hujan, air tak terbuang semua, tapi bisa ditampung untuk manfaat dan kebutuhan masyarakat, seperti untuk pertanian.
Berdasarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Wilayah Gerbangkertasusila, pemerintah pusat menganggarkan penanganan Kali Lamong yang membentang di Gresik, Lamongan, Surabaya, dan kabupaten sekitar sebesar Rp1,040 triliun.
