Selasa, 23 July 2024 02:00 UTC
Baru selesai dibangun Desember 2023, tembok bangunan Pasar Desa Banyumas, Kecamatan/Kabupaten Sampang mulai retak, Selasa, 23 Juli 2024. Foto: Zainal Abidin
JATIMNET.COM, Sampang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menyoroti hasil pengerjaan proyek pembangunan pasar di Desa Banyumas tahun 2023 yang dibiayai dari dana Bantuan Keuangan (BK) pemerintah pusat sebesar Rp300 juta.
Pasalnya, belum sempat dioperasikan, bangunan pasar sudah retak-retak. Padahal, pembangunan pasar tersebut baru selesai di Desember 2023.
Anggota Komisi III DPRD Sampang Abdussalam mengatakan proyek pembangunan pasar di Desa Banyumas yang menelan anggaran ratusan juta itu diduga tak sesuai bestek atau rencana pembuatan bangunan.
BACA: Pakai Dana Desa, Proyek Jalan Cor di Sampang Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
"Bangunan yang sudah retak itu menjadi cerminan jika kualitas pengerjaan proyek kurang baik,” katanya, Selasa, 23 Juli 2024.
Abdussalam mengatakan pasar desa yang dibangun dengan anggaran Rp300 juta dari dana BK pusat tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai bestek. Sehingga disinyalir terdapat penyelewengan anggaran dalam pembangunan pasar tersebut.
"Kalau alasannya hanya karena kontur tanah, kami rasa itu kurang bisa diterima karena setiap pengerjaan proyek itu pasti ada konsultan dan tenaga ahli," katanya.
Oleh karena itu, Abdussalam meminta pemerintah daerah dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Sampang segera melakukan audit anggaran proyek pembangunan Pasar Desa Banyumas. Sebab, pemerintah telah dirugikan dengan bangunan pasar yang cepat rusak.
"Pembangunan Pasar Desa Banyumas menghabiskan anggaran yang tidak sedikit sehingga harus diaudit penggunaan anggarannya. Jangan sampai terdapat anggaran yang diselewengkan dalam pembangunan pasar tersebut," kata politikus Partai Demokrat itu.
BACA: 13 Proyek Jalan di Sampang Dilelang, Dua Proyek Bisa Digarap
Pj Kades Banyumas Imam Syafii saat dikonfirmasi tidak menampik terkait bangunan pasar yang sudah retak. Ia berdalih keretakan pada bangunan pasar disebabkan karena kontur tanah gerak.
"Bangunan yang retak itu karena tanahnya bergerak," ujarnya.
Imam menyampaikan proyek pembangunan pasar tersebut dikerjakan pada Oktober dan selesai Desember 2023. Anggaran pembangunan pasar sebesar Rp300 juta yang dicairkan melalui rekening desa.
"Rencananya, pasar itu akan dioperasikan bulan ini. Tapi, itu tidak bisa dilakukan karena masih ada beberapa persoalan," katanya.