Logo

DPRD Imbau Pemkot agar Pengerjaan Alun-alun Tidak Molor

Reporter:,Editor:

Senin, 02 September 2019 14:45 UTC

DPRD Imbau Pemkot agar Pengerjaan Alun-alun Tidak Molor

Penutupan jalan Yos Sudarso. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pengerjaan Alun-alun Kota Surabaya tidak molor. Apalagi pemkot sudah melakukan penutupan jalan selama enam bulan mendatang.

“Ini (penutupan jalan) bagian dari proses, tidak ada masalah penutupan jalan. Justru dengan ditutup bisa lebih cepat pembangunan. Jadi tidak ada alasan-alasan lagi pengerjaan molor karena kendala macet dan lainnya,” kata Anggota DPRD Surabaya, Mochammad Machmud saat diwawancarai di Gedung DPRD Surabaya, Senin 2 September 2019.

Ia menilai penutupan jalan merupakan alternatif yang sudah tepat dilakukan pemkot, terlebih Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sudah membuat rekayasa lalu lintas yang memudahkan pengendara.

Legislatif asal fraksi Demokrat ini menyebutkan dalam beberapa hari ini pengendara akan kebingungan dan kesulitan dalam memilih jalan. Tapi setelah terbiasa, pengendara akan lebih mudah mencari alternatif jalan yang tersedia.

BACA JUGA: Penutupan Jalan Yos Sudarso Tak Berdampak Macet

“Apalagi warga tetap bisa ke kantor dewan, bisa juga ke Zangrandi, karena memang aksesnya dibuka dua jalur melalui Ketabang Kali atau Balai Kota Surabaya,” kata dia.

Dalam satu minggu pengendara akan menghafal alternatif jalan baru, kata dia, bahkan pihaknya mengaku sudah melakukan survei alternatif yang disediakan pemkot.

“Saya sempat muter-muter cari jalan ke sini awalnya, 1-2 hari tahu arahnya, selanjutnya pasti tidak akan nyasar,” katanya.

Meski pun proyek alun-alun ini bersifat multi years, Machmud mengimbau agar pemkot segera merampungkan pembangunan dalam waktu dekat. Sehingga masyarakat bisa segera menikmati hasilnya.

BACA JUGA: Penutupan Jalan Yos Sudarso Dinilai Rugikan Aktivitas Bisnis

Ia juga menilai dengan adanya ruang publik ini akan menjadi satu-satunya fasilitas umum yang sangat luas di Surabaya. Mungkin juga bisa menjadi destinasi wisata yang mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah atau bahkan negara.

“Saya berharap yang ujung timur itu juga bisa seperti Taman Bungkul, atau bahkan lebih bagus. Fasilitasnya juga harus diperbarui,” katanya.

Machmud juga mengusulkan agar pemkot membuat art center di alun-alun. Tapi dengan konsep yang unik dan berbeda dari lainnya. Misalnya seperti proses secara langsung pembuatan karya seni yang disuguhkan.

Sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung kreativitas kesenian khas Surabaya.