Logo

DPRD Gresik Sesalkan Tak Ada Layanan Rapid Test Covid-19 di Puskesmas

Warga Gresik Calon Mahasiswa Terpaksa Rapid Test Berbayar di Klinik Swasta
Reporter:,Editor:

Jumat, 03 July 2020 12:20 UTC

DPRD Gresik Sesalkan Tak Ada Layanan Rapid Test Covid-19 di Puskesmas

TAMPUNG KELUHAN. Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani (berpeci) saat berbicara dengan para calon mahasiswa asal Gresik yang akan menjalani rapid test Covid-19 berbayar di salah klinik swasta di Gresik, Jumat, 3 Juli 2020. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Ketua DPRD Kabupaten Gresik Fandi Ahmad Yani menyesalkan tidak tersedianya layanan tes cepat atau rapid test Covid-19 di tingkat Puskesmas. Akibatnya, warga Gresik yang membutuhkan rapid test terpaksa melakukannya secara mandiri atau berbayar di klinik swasta.

Seperti yang dialami para calon mahasiswa asal Gresik yang akan mendaftar sebagai peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Surabaya. Salah satu syaratnya, peserta wajib menyerahkan bukti hasil rapid test Covid-19 atau tes swab.

Mereka terpaksa antre di salah satu klinik swasta untuk menjalani rapid test Covid-19. Sebab biaya rapid test di klinik tersebut lebih murah dibanding RSUD Ibnu Sina, Gresik. "Ini menunjukkan bahwa Pemkab Gresik tidak siap dan kurang serius. Kasihan mereka yang mau ikut UTBK besok," ujar Fandi, Jumat, 3 Juli 2020.

BACA JUGA: Hidup bersama Covid-19, Gresik Siapkan Tujuh Sektor Penerapan Protokol Kesehatan

Menurutnya, Pemkab Gresik harusnya hadir dan tidak kalah dengan klinik swasta yang justru memberi diskon biaya rapid test Covid-19 kepada calon mahasiswa. "Swasta saja bisa lebih murah," ujar politikus PKB ini.

Fandi sempat datang ke laboratorium klinik tempat mahasiswa menjalani rapid test untuk mendengar keluhan mereka. Ia berjanji akan menindaklanjuti hal ini dan berharap Pemkab Gresik membantu atau meringankan biaya warga terutama calon mahasiswa yang membutuhkan rapid test Covid-19 untuk kepentingan pendidikan mereka.

Pantauan Jatimnet, para mahasiswa antre di salah satu laboratorium klinik di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Mereka antre untuk melakukan rapid test Covid-19 secara mandiri atau berbayar.

"Di Puskesmas tidak ada rapid test. Makanya kami ke sini meskipun jauh," kata Salman, alumnus SMAN 1 Sidayu.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Gratiskan Rapid Test Calon Mahasiswa Tidak Mampu

Ia mengaku berangkat dari rumahnya sekitar pukul 08.00 WIB bersama tiga temannya mengendarai sepeda motor dan berencana melakukan rapid test di Puskesmas Sidayu atau Bungah.

Sayangnya, kedua fasilitas kesehatan itu tidak menyediakan rapid test dan justru disarankan langsung ke RSUD Ibnu Sina, Gresik. "Di sana (RSUD Ibnu Sina) lebih mahal harganya," kata Salman.

Sementara itu, untuk biaya rapid test mandiri di laboratorium klinik di Jalan Panglima Sudirman itu tergolong murah yakni Rp199 ribu karena sudah didiskon.

"Besok tanggal 5 Juli sudah tes UTBK. Makanya saya rela jauh-jauh dari Sidayu ke Gresik," kata calon mahasiswa yang lain.