Logo

Ditinggal ke Semarang, Rumah Bos Rambak di Mojokerto Dibobol Kawanan Maling

Reporter:,Editor:

Senin, 28 October 2024 10:47 UTC

Ditinggal ke Semarang, Rumah Bos Rambak di Mojokerto Dibobol Kawanan Maling

Misbah melihat laci di kamar yang acak-acakan setalah rumahnya dimasuki kawanan maling di Dusun Mejero, Desa Jumeneng, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto, Senin sore, 28 Oktober 2024. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Sebuah rumah milik pengusaha kerupuk kulit sapi atau rambak di Dusun Mejero, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, disatroni komplotan pencuri saat pemiliknya sedang tak ada di rumah, Minggu, 27 Oktober 2024.

Akibat kejadian pencurian itu, pemilik rumah, Misbah, 54 tahun, mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

Ia menceritakan awal mulanya ia pergi ke Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk mendatangi sanak saudaranya. Namun, pada saat telah kembali dan sampai di rumahnya, ia dan istri terkejut melihat rumahnya berantakan.

"Waktu kejadian itu saya baru pulang dari Semarang, habis ke acara ulang tahun cucu," katanya, Senin sore, 28 Oktober 2024.

BACA: Toko Asesoris HP di Mojokerto Dibobol Maling

Korban mulai curiga melihat lampu ruang tamu rumah dalam kondisi mati karena sebelumnya ditinggal menyala. Istri Misbah dibuat syok usai melihat kamar tidurnya dalam kondisi acak-acakan. Laci lemari terbuka dan tampak berantakan.

"Kalau ditotal kerugiannya sekitar Rp25 juta, cincin emas seberat 2 gram, dan beberapa perhiasan dari Mekkah," katanya. 

Dalam aksi pembobolan ini, didapati sejumlah kerusakan di rumah korban. Mulai dari dijebolnya ventilasi pagar samping rumah, rusaknya teralis besi jendela lorong rumah, hingga dijebolnya handle pintu kamar utama. Selain itu juga ditemukan sebuah kubut di kasur kamar anak korban dan sebilah golok di atas sofa lorong rumah.

"Rumah ada yang jaga. Tapi waktu kejadian katanya yang jaga sedang keluar," katanya.

BACA: Patroli Blue Light, Tiga Pemuda di Mojokerto Tepergok Curi 30 Tiang Provider Internet

Masih kata Misbah, kediamannya tersebut telah terpasang CCTV, namun dari beberapa kamera itu ditutup oleh pelaku dengan jilbab, sehingg tak bisa merekam penuh aktivitas para pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini.

"Kalau CCTV total ada empat. Yang ditutupi pelaku itu satu. Tapi CCTV ini error, enggak bisa merekam, jadi cuma bisa lihat langsung waktu itu saja," ujarnya. 

Atas peristiwa yang menimpanya ini, dirinya telah melaporkan ke pihak berwajib. Polisi dari Polsek dan Polres Mojokerto telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan identifikasi.