Logo

Disperindag dan Bulog Gelar Operasi Pasar Tekan Harga Cabai Rawit

Reporter:,Editor:

Jumat, 02 August 2019 05:37 UTC

Disperindag dan Bulog Gelar Operasi Pasar Tekan Harga Cabai Rawit

OPERASI PASAR: Bulog mengadakan operasi pasar cabai rawit di Pasar Tambakrejo dan Wonokromo. Pemkot Surabaya di Pasar Genteng dan Pasar Benowo. Foto: Baehaqi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Timur merespon terus meroketnya harga cabai rawit yang mencapi Rp 75 ribu per kilogram. Bersama Bulog Divre Jatim menggelar operasi pasar sebagai upaya mengendalikan harga cabai rawit.

Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan mengatakan, instruksi pasar telah dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Tidak hanya di Surabaya, melainkan juga di seluruh kabupaten/kota.

"Surat himbauan telah turun dari ibu gubernur agar bupati dan wali kota bisa melaksakan operasi pasar cabai," ujar Drajat ditemudi di Pasar Tambakrejo, Simokerto, Surabaya, Jumat 2 Agustus 2019.

BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Petani Melejit

Pihaknya berharap operasi pasar dapat mengendalikan harga cabai rawit yang terus meroket. Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per hari ini beberapa daerah menunjukkan harga cabai rawit ada yang mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Di Ngawi misalkan, harga cabai rawit pada posisi Rp 83.333 per kilogram.

Sedangkan di Magetan, harga cabai rawit Rp 80.333 ribu per kilogram. Dari 38 kabupaten/kota, baru Lumajang yang turun empat persen, di Rp 80 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 85 ribu per kilogramnya.

"Hari ini kami bersama Bulog mengadakan operasi pasar cabai rawit di Pasar Tambakrejo dan Wonokromo. Pemkot Surabaya di Pasar Genteng dan Pasar Benowo. Demikian juga beberapa kabupaten/kota sudah melaksanakan mulai 16 Juli," ungkapnya.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Rawit Picu Inflasi Juli

Wakil Kepala Bulog Divre Jawa Timur, Fachria Latuconsina menyebutkan, operasi pasar akan terus dilakukan Rabu dan Jumat setiap pekannya. Untuk sementara ini, dua pasar menjadi tempat di Pasar Tambakrejo dan Wonokromo.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan di operasi pasar dilakukan di pasar lainnya. "Kalau ada perintah, kami berkembang ke pasar lainnya. Selain di sini, 13 sub divre juga sudah kami minta lakukan operasi pasar. Di Kediri, Malang, dan Probolinggo rata-rata sudah melakukan operasi pasar cabai rawit," kata Fachria.

Bulog rata-rata dalam setiap operasi pasar menggelontorkan cabai rawit antara 50 sampai 70 kilogram. Kondisi ini akan terus dilakukan hingga harga cabai rawit kembali stabil.