Kamis, 25 July 2019 04:43 UTC
MAKIN PEDAS. Lahan cabai rawit di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Tingginya harga cabai di tingkat petani yang mencapai Rp 70 ribu per kilogram disambut positif. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Tingginya harga cabai rawit yang mencapai Rp 70.000 per kilogram di tingkat petani di Kabupaten Probolinggo disukuri petani di daerah setempat.
Seperti diungkapkan Suyono (45), petani cabai asal Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, yang mengatakan musim tanam cabai kali ini memberinya keuntungan.
“Selain harga jualnya yang tinggi di pasaran, kualitas tanaman cabai yang kami hasilkan cukup baik. Kondisinya segar dan serta tidak diserang penyakit,” kata Suyono, Kamis 25 Juli 2019.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit di Probolinggo Tembus Rp50.000 Per Kilogram
Menurut Suyono, dari lahan tanaman cabai rawit miliknya seluas 3.500 meter persegi, dia mampu memanen tiga kali, dengan produksi panen ketiga mencapai 1 kuintal.
“Panen cabai sekarang hasilnya melimpah, awal panen sebanyak 50 kilogram, kemudian panen ketiga bisa mendapatkan satu kuintal,” Suyono menambahkan.
Karena harga cabai rawit yang cukup tinggi, Suyono mengaku sampai mengeluarkan tenaga ekstra dalam merawat tanaman cabainya. Mulai perawatan menggunakan obat-obatan hingga dijaga pada malam hari.
“Saya harus rela tidur malam di sawah untuk menjaga tanaman cabai, agar tidak dicuri orang. Sebab saat ini harga cabai relatif mahal,” ungkap Suyono.
BACA JUGA: Harga Ayam Broiler Rp32.000 per Kilogram di Probolinggo
Suyono berharap, tingginya harga cabai saat ini bisa stabil hingga musim tanam selesai. Menurut Suyono, tanam cabai kali ini merupakan berkah bagi para petani.
Sementara petani cabai lainnya, Harianto mengaku tingginya harga ini membuat petani tak perlu susah-susah mencari pembeli. Saat ini sudah banyak tengkulak yang membeli tanaman cabai petani lebih awal, atau sebelum memasuki masa panen.
“Petani cabai sekarang sudah tidak repot menjual hasil panen, karena tanaman cabai saya sudah dibeli orang sebelum waktunya panen,” ungkapnya.