Rabu, 03 July 2019 09:58 UTC
SEPI. Sejumlah pedagang cabai rawit di Pasar Baru mengeluhkan harga yang melambung dalam beberapa pekan terakhir. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Tingginya harga cabai rawit di pasaran saat ini mulai dikeluhkan konsumen hingga pedagang. Berdasarkan pantauan Jatimnet.com di dua pasar di Kota Probolinggo terjadi kenaikan yang berbeda.
Pantauan di Pasar Besar Baru misalnya. Harga cabai per kilogram sudah mencapai 50.000 per kilogram yang sebelumnya sempat berada di harga Rp 40.000 per kilogram dalam sepekan.
Salah satu pedagang di Pasar Besar Baru, Rubiati menyebutkan kenaikan harga sudah terjadi dalam beberapa pekan. “Kemarau sekarang menyebabkan pasokan cabai berkurang,” jelas Rubiati kepada Jatimnet.com, Rabu 3 Juli 2019.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai dan Ikan Segar Picu Inflasi Juni
Dia berharap pasokan cabai rawit segera membaik agar harga bisa kembali normal. Naiknya harga cabai dikhawatirkan mengurangi penjualan ke pelanggan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pasar Wonoasih, Arif Billah. Dia menerangkan harga cabai rawit saat ini di kisaran Rp 45.000 hingga Rp 48.000 per kilogram. Harga tersebut naik jauh dari sebelumnya yang berada di harga Rp 10.000 per kilogram.
“Dua minggu lalu, harganya Rp 10.000 per kilogram. Namun sekarang sudah hampir menembus Rp 50.000 per kilogram. Kenaikan harga karena pasokan cabai dari petani yang berkurang,” terangnya.
BACA JUGA: Cabai Merah hingga Tiket Pesawat Picu Inflasi Mei 2019
Adapun salah satu penjual bakso, Sujiono menilai naiknya harga cabai rawit itu menyebabkan biaya produksi dagangannya naik. Dia khawatir kenaikan harga cabai bisa merugikan usahanya.
“Cabai sangat penting untuk sambal bakso, karena kalau tidak ada (sambal) pasti ditanya pelanggan. Semoga harga cabai lekas normal, apalagi ini sudah mencapai Rp 50.000 per kilogram,” Sujiono melanjutkan.
Adapun komoditi lainnya yang terpantau naik selain cabai rawit di Pasar Baru adalah tomat, naik dua kali lipat menjadi Rp 8.000 per kilogram. Sedangkan cabai besar dari Rp 18.000 per kilogram sudah meroket Rp 40.000 per kilogram.