Senin, 13 October 2025 08:17 UTC
Pelatih kepala (head coach) Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam salah satu sesi latihan Timnas Indoneia. Foto: Istimewa/PSSI
JATIMNET.COM– Nama pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert terus menjadi sorotan usai Jay Idzes dkk dipastikan gagal meraih mimpi berlaga di Piala Dunia 2026. Banyak pihak yang mendesak sosok pelatih berkewarganegaraan Belanda itu untuk dipecat atau mengundurkan diri.
Banyak pihak yang menilai, Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert tampil jauh lebih buruk dibandingkan saat masih diasuh oleh Shin Tae-yong.
Seolah menyadari tengah menjadi sorotan, Patrick Kluivert akhirnya angkat bicara. Ia menuliskan surat terbuka di akun media sosialnya, yang ditujukan kepada seluruh rakyat Indonesia usai skuad Garuda dipastikan gagal melaju ke Piala Dunia 2026. Indonesia tersingkir usai menelan dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak pada babak kualifikasi.
Dalam surat terbukanya yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kluivert mengaku merasakan hal yang sama seperti para pendukung: rasa sakit dan kekecewaan mendalam atas hasil tersebut.
BACA: Jay Idzez: Saatnya Bangkit, Bangun Masa Depan Sepak Bola Indonesia
“Saya merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang sama seperti yang kalian rasakan,” tulis Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu menyebut kekalahan dari dua tim kuat Asia tersebut sebagai pelajaran berharga sekaligus pengingat bahwa mimpi besar Timnas Indonesia untuk tampil di panggung dunia masih memerlukan waktu dan proses panjang.
“Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak menjadi pelajaran pahit, namun juga pengingat betapa tinggi mimpi yang kita bagi bersama. Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh,” ujar Kluivert.
Menurutnya, seluruh pemain telah berjuang dengan hati, disiplin, dan semangat kebersamaan untuk membawa nama Indonesia dengan bangga di setiap pertandingan.
BACA: Kalah dari Arab Saudi dan Irak, Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
“Kami telah memberikan segalanya—dengan hati, disiplin, dan persatuan. Setiap hari tim ini bekerja keras untuk tumbuh, belajar, dan mewakili Indonesia dengan kebanggaan,” tulisnya lagi.
Meski gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026, Kluivert menilai tim Garuda sudah berhasil menciptakan standar baru dalam permainan dan semangat tim yang bisa dijadikan dasar untuk masa depan yang lebih baik.
“Kami memang belum sampai ke Piala Dunia 2026, tetapi kami telah menetapkan standar baru yang bisa menjadi pondasi untuk kepercayaan diri di masa depan,” katanya.
Kluivert juga menyoroti upaya menyatukan pemain dari dalam dan luar negeri menjadi satu keluarga besar Timnas Indonesia. Ia menyebut seluruh staf pelatih telah bekerja tanpa kenal lelah dalam satu visi dan suara yang sama.
BACA: Jay Idzes: Tim Ini untuk Masa Depan
“Kami bekerja tanpa henti untuk menyatukan pemain dari dalam dan luar negeri menjadi satu keluarga, didukung oleh staf yang selalu berdiri dengan satu hati dan satu suara,” ungkapnya.
Mantan bintang Barcelona itu menegaskan bahwa perjalanan ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses panjang menuju kemajuan sepak bola nasional.
“Ini adalah bagian dari perjalanan panjang—bagi tim, bagi bangsa, dan bagi semua orang yang percaya pada sepak bola Indonesia. Kemajuan sejati membutuhkan waktu, dan apa yang telah kita bangun bersama akan terus tumbuh melampaui hari ini,” tegas Kluivert.
Kepada seluruh pendukung Indonesia, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan sepanjang perjuangan Timnas.
“Benih telah ditanam, dalam pola pikir, dalam budaya, dan dalam keyakinan bahwa Indonesia pantas berada di panggung terbesar. Kepada semua yang selalu mendukung kami di stadion, di jalanan, dan di rumah—suara kalian berarti, dukungan kalian mengangkat kami, dan kepercayaan kalian menggerakkan kami. Terima kasih.”