Logo

Diserang Hama Wereng, Petani Situbondo Terancam Gagal Panen

Reporter:,Editor:

Senin, 01 February 2021 03:40 UTC

Diserang Hama Wereng, Petani Situbondo Terancam Gagal Panen

PETANI: Seorang petani menyemprot tanaman padi. Foto: Hozaini/dokumen.

JATIMNET.COM, Situbondo - Para petani di Situbondo terancam gagal panen menyusul adanya serangan hama wereng coklat. Hama jenis ini terbilang berbahaya karena menyerang batang dan bisa menyebabkan tanaman padi gosong.

“Banyak petani tidak tahu karena hama wereng ini bukan menyerang daun melainkan batang,” kata Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sentot Sugiyono, Senin, 1 Februari 2021

Dinas Pertanian mencatat, ada sekitar 5 ribu hektar lahan produktif juga ikut diserang hama wereng. Lahan produktif atau lahan IP300 tersebut merupakan lumbung pangan di Situbondo karena bisa ditanami padi tiga kali dalam setahun.

Menurut Sentot, sudah sekitar sebulan terakhir ini hama wereng menyerang tanaman padi. Lahan IP300 yang terserang hama wereng tersebar di Kecamatan Kapongan, Mlandingan, Suboh dan Besuki.

Baca Juga: Serangan Wereng Ganggu Produksi Gabah Kering Giling di Tujuh Daerah

Dijelaskan, hama wereng memang sangat berbahaya karena menyerang tanaman secara sporadis. Untuk memberantas hama wereng ini harus dilakukan serentak di salah satu kawasan. Penyemprotan pestisida tidak bisa dilakukan perorangan, karena hama akan berpindah ke tanaman di lahan yang lain.

“Bisa diberantas tapi harus dilakukan bersama-sama. Disini perlunya edukasi petani seperti yang sudah kami lakukan di Kecamatan Kapongan, melakukan gerakan penyemprotan bersama-sama,” katanya.

Sentot menjelaskan, di masa penghujan seperti sekarang ini perkembangbiakan hama wereng sangat cepat. Kalau hama menyerang tanaman padi di bawah usia 55 hari akan menyebabkan tanaman  tak berbunga. Sedangkan tanaman di atas usia 60 hari bisa menyebabkan tanaman tidak akan berbuah sempurna.

“Hama wereng ini karena faktor alam. Hasil pantauan di lapangan serangan hama werengan ini menyerang tanam bervariasi, mulai ringan sampai sedang. Maskh bisa dibasmi asalkan petani kompak,” pungkasnya