Logo

Disdikbud Situbondo Ingin Kenalkan Wisata Cagar Budaya Bagi Milenial

Reporter:,Editor:

Senin, 29 March 2021 00:20 UTC

Disdikbud Situbondo Ingin Kenalkan Wisata Cagar Budaya Bagi Milenial

Cagar Budaya : Rumah Bupati (Residen) pertama Karesidenan Besuki, di Kecamatan Besuki. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemkab Situbondo, berencana mengadakan paket wisata cagar budaya bagi kalangan milenial, mengingat Kabupaten Situbondo memiliki banyak cagar budaya. Wisata cagar budaya ini diperuntukan bagi pelajar agar tidak putus dengan sejarah masa lalunya.

“Kedepan kita berencana mengenalkan wisata cagar budaya. Anak-anak kita di sekolah biar tahu dan memahami situs-situs cagar budaya yang ada,” kata Kepala Seksi  (Kasi) Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Joni Suswanto, Senin, 29 Maret 2021

Menurut Joni, saat ini tercatat ada 82 cagar budaya di Situbondo dan beberapa diantaranya cukup melegenda, seperti Karesidenan Besuki, Anyer Panarukan, gua Jepang di taman nasional baluran, serta beberapa mercusuar yang masih berdiri kokoh di tiga pelabuhan, yaitu pelabuhan Besuki, pelabuhan Panarukan dan pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran. 

“Paket wisata ini sebagai bentuk pelestarian cagar budaya sekaligus mengenalkan sejarahnya kepada para pelajar. Untuk cagar budaya yang terdaftar di Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) ada 82 yang masih ada situs bangunanannya. Jumlah ini belum berupa temuan-temuan baru oleh pemerhati beberapa tahun terakhir ini,” katanya 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Tetapkan Benteng Kedung Cowek sebagai Cagar Budaya, Ini Alasannya

Menurut Joni,  dari sekian banyak cagar budaya di Situbondo yang paling menyejarah yaitu Karesidenan Besuki karena cikal bakal berdirinya Kabupaten Situbondo.  Karesidenan Besuki berasal dari bahasa Belanda yaitu resident yang merupakan bawahan (pembantu) Gubernur Jendral di masa pemerintahan Kolonial Belanda. 

Dari penelusuran literasi, Karesidenan Besuki pernah menjadi pusat pemerintahan  yang secara administratur membawahi beberapa afdeeling (Kabupaten) yaitu Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. 

Situs cagar budaya Karesidenan Besuki masih ada, salah satunya berupa rumah Bupati (residen) pertama Besuki, Raden Tumenggung Prawirodiningrat dikenal dengan sebutan Ki Pate Alos, yang  dilantik menjadi Bupati Karesidenan Besuki sekitar 1830 WIB. 

Rumah Bupati Besuki pertama masih itu berdiri kokoh di sebelah selatan Kantor Koramil Besuki. Rumah berukuran 85x87 meter itu memang sudah diperbaiki beberapa kayu bangunannya yang mulai rapuh, namun sama sekali tidak mengubah bentuk keasliannya.

Baca Juga: Museum dan Situs Cagar Budaya di Jawa Timur Ditutup Sementara   

“Banyak sekali potensi situs cagar budaya di Kabupaten Situbondo. Ada juga menara mercusuar yang masih berdiri kokoh di pelabuhan Besuki, Panarukan dan pelabuhan Kalbut. Jangan sampai anak cucu kita terputus dengan sejarahnya,” terang Joni

Oleh karena itu, lanjut Joni,  pihaknya dan beberapa komunitas penggiat sejarah berkomitmen melestarikan cagar budaya di Situbondo. Cagar budaya rencananya akan dijadikan paket wisata edukasi bagi kalangan pelajar Situbondo.

Sudah banyak akademisi dari luar melakukan studi kajian tentang situs-situs cagar budaya di Situbondo, diantaranya mahasiswa Unej Jember, UGM Yogyakarta dan terbaru adalah akademisi Udayana Bali.

“Pemkab punya bus dan kami ingin menggunakannya mengajak siswa berkunjung ke situs-situ cagar budaya. Apalagi nanti difasilitasi spot swafoto di lokasi situs cagar budaya akan sangat menarik bagi kalangan milenial seperti situs dam siluis, 1000 KM Anyer-Panarukan, gua Jepang di taman nasional Baluran beberapa situs lainnya di Kecamatan Besuki,” terangnya

Baca Juga: Belum Keluarkan SK Cagar Budaya, Pemkot Kaji Penelitian Benteng Kedung Cowek

Sementara, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKS) Situbondo, Edy Supriyono, menyambut baik rencana paket wisata cagar budaya tersebut. Rencana tersebut sangat strategis untuk melestarikan kebudayaan Situbondo, karena sejauh ini kurang ada perhatian serius dari pemerintah.

Menurut Edy Supriyono, Kabupaten Situbondo memiliki potensi situs cagar budaya cukup menyejarah, seperti Anyer-Panarukan dan Karesidenan Besuki. Beberapa tahun terakhir ini banyak komunitas terus menggali sejarah cagar budaya, bahkan ditemukan beberapa cagar budaya baru di Situbondo.

“Karena di DKS kami juga ada divisi cagar budaya, maka DKS sangat mendukung adanya paket wisata cagar budaya agar para milenial tidak terputus dengan sejarah masa lalunya. Mudah-mudahan Bupati Situbondo yang baru ini memiliki perhatian lebih terhadap potensi cagar budaya,” katanya