Logo

Dinkes Jatim Targetkan Vaksinasi 4,5 Juta Pelayan Publik Selesai Mei

Reporter:,Editor:

Selasa, 23 February 2021 11:40 UTC

Dinkes Jatim Targetkan Vaksinasi 4,5 Juta Pelayan Publik Selesai Mei

VAKSIN COVID. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyaksikan vaksinasi tenaga kesehatan di Kota Madiun. Foto: Pemprov Jatim

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana menyebut telah ada 914.200 dosis vaksin yang didistribusikan untuk petugas pelayanan publik pada termin pertama. Jumlah itu cukup untuk 460 ribu orang. 

Dengan asumsi satu orang mendapatkan dua dosis vaksin. "Baru 10 persen. Nanti akan datang lagi vaksin, lalu datang lagi," ujar Herlin di Kantor PWNU Jatim, Selasa, 23 Februari 2021. 

Pemprov Jatim menargetkan sebanyak 4,5 juta orang petugas pelayanan publik mendapat vaksinasi gelombang kedua ini. Jumlah vaksin termin pertama memang belum mencukupi untuk kebutuhan itu. 

BACA JUGA: Rentan Tertular Covid-19, Jurnalis Masuk Sasaran Vaksin

Namun, Herlin berharap vaksinasi pelayan publik hingga Mei tuntas. "Kami harapkan Februari, Maret, April, Mei sudah tuntas vaksinasi untuk 4,5 juta sasaran," kata dia. 

Pada vaksinasi pelayan publik termin pertama ini, kata Herlin, memang sudah disiapkan. Ini untuk menghindari pemberian vaksin dengan merek berbeda untuk dua termin vaksinasi. 

"Karena vaksin itu khan ada dari virus yang dimatikan, ada dari virus yang dilemahkan, dan cara kerjanya untuk membentuk antibodi di dalam tubuh itu berbeda. Supaya optimal, mereknya harus sama," katanya. 

BACA JUGA: Bulan Ramadan Tetap Melakukan Vaksinasi Covid

Herlin menjelaskan cara kerja vaksin Covid-19 Sinovac asal Cina. Menurutnya, cara kerja vaksin ini ada tahapannya dalam membentuk antibodi.

"Jadi imunisasi pertama itu untuk mengenalkan tubuh dengan vaksin. Muncul 20 persen kekebalan. Setelah 14 hari dilanjutkan imunisasi kedua, supaya muncul 80 persen kekebalan tubuh," kata dia. 

Karena itu, ia menyarankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan meski sudah mendapat vaksin. "Kalau kondisi tubuh kurang bagus, terus tidak pakai masker, kemudian paparan virusnya terlalu kuat, bisa saja yang sudah divaksin tertular lagi," ujarnya.