Logo

Dikeruk Pakai Alat Berat, Tumpukan Sampah di Aliran Sungai Sadar Sampai 100 Ton

Reporter:,Editor:

Kamis, 30 September 2021 23:00 UTC

Dikeruk Pakai Alat Berat, Tumpukan Sampah di Aliran Sungai Sadar Sampai 100 Ton

TUMPUKAN SAMPAH: Sebuah alat berat ekskavator saat melakukan pengerukan sampah di Sadar di Dusun Gerogol Gede, Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto untuk dipindah dan diangkut oleh truk, Kamis 30 September 2021. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Tumpukan sampah rumah tangga dan tanaman kangkung, di aliran Sungai Sadar di Dusun Gerogol Gede, Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan alat berat, Kamis, 30 September 2021.

Tumpukan sampah yang mulai memadat menyerupai daratan di kiri kanan jembatan penghubung antar desa itu rupanya mencapai 100 ton. Dengan perkiraan satu kali angkutan mencapai 5 ton, dan diprediksi 20 kali angkutan hingga sungai kembali bersih dan air kembali mengalir.

Sehingga, petugas gabungan dari BPBD, DLH, PUPR Kabupaten Mojokerto, BBWS, potensi relawan, maupun perangkat desa setempat menerjunkan satu alat berat dan lima truk pengangkut.

Baca Juga: Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Aliran Sungai Sadar

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat  menjelaskan, proses pembersihan kali ini merupakan upaya nyata atas keluhan warga sekitar beberapa waktu lalu. "Sekaligus sebagai upaya mitigasi pemerintah dalam pencegahan banjir, mengingat sebentar lagi akan memasuki musim hujan," katanya.

Dirinya menyebut, dalam upaya ini tak bisa dilakukan oleh tenaga personal saja. Tapi harus menggunakan alat berat, dan diterjunkanlah satu unit alat berat milik PUPR Kabupaten Mojokerto. Lalu lima unit dump truk juga dilibatkan untuk mengangkat ratusan ton sampah yang sudah dinaikkan dari aliran sungai.

Sampah-sampah ini rupanya sudah menyumbat aliran bawah jembatan penghubung antar desa sejak Juli 2021 lalu yang disinyalir berasal dari Kota Mojokerto. "Sampah-sampah ini, ya dari atas, dari Kota Mojokerto kemudian pada bulan Juli lalu terbawa arus ke Gebang Malang," ucapnya.

Baca Juga: Berangkat Bawa Sampah, Pulang Saldo Tabungan Bertambah

Dirinya berujar perlu adanya kerjasama dengan Pemerintah Kota Mojokerto dalam upaya penanggulangan sampah di aliran sungai Sadar ini. "Penanganan yang dimaksud seperti bersih-bersih sampah peduli lingkungan, tidak hanya di hanyutkan. Akhirnya ini sampai di sini masuk wilayah (Kabupaten Mojokerto)," katanya.

Dirinya tak memungkiri, sempat ada aksi penolakan warga terkait pembersihan sampah. Lantaran, lokasi pembuangan sampah ini berjarak terlalu dekat dengan pemukiman warga. Sebab, tumpukan sampah sudah mengeluarkan aroma menyengat.

"Iya, tadi ada warga yang kurang setuju karena baunya. Tapi dari pihak desa sudah berusaha mengatasi dengan memberikan semprotan dan kini telah di pindah jauh dari pemukiman," memungkasi.