Rabu, 08 June 2022 07:40 UTC
PENCEGAHAN. Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi bersama jajaran kepolisian dan TNI memantau penyekatan truk pengangkut sapi untuk mencegah meluasnya wabah PMK hewan ternak, Selasa, 7 Juni 202. Foto: Humas Polres Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Polres Probolinggo bersama TNI melakukan penyekatan terhadap kendaraan yang mengangkut hewan ternak sapi di jalur lintas selatan, tepatnya di Pos Polisi Check Point Banjar Sawah, Kecamatan Tegal Siwalan, Selasa, 7 Juni 2022.
Penyekatan dilakukan guna mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak termasuk sapi dari luar Probolinggo. Setidaknya ada dua kendaraan yang dipaksa putar balik oleh petugas karena sapi-sapi yang diangkut tidak dilengkapi surat keterangan sehat.
Dalam penyekatan itu, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi turut memberikan pemahaman terhadap para sopir untuk menghindari penolakan para sopir pengemudi kendaraan pengangkut hewan ternak.
BACA JUGA: Dispertan Probolinggo Imbau Masyarakat Laporkan Hewan Terindikasi PMK
Arsya mengatakan kendaraan pengangkut ternak sapi yang hendak masuk Kabupaten Probolinggo tersebut berasal dari Lumajang. Pihaknya terpaksa meminta kendaraan putar balik karena ternak yang dibawa diduga menderita PMK.
"Jadi selain tak dilengkapi surat keterangan sehat, sapi-sapi yang dibawa terindikasi PMK karena kondisinya mengeluarkan air liur yang banyak," kata Arsya.
Pihaknya bakal intensif melakukan penyekatan di jalur lintas selatan karena jalur setempat merupakan pintu masuk ternak sapi asal Lumajang menuju Kabupaten Probolinggo dan selanjutnya dipasarkan.
BACA JUGA: Dampak PMK, Petani Sapi Perah di Probolinggo Klaim Rugi Rp827 Juta
Arsya menyampaikan guna meringakan beban peternak di tengah wabah PMK, pihaknya menyalurkan paket sembako bagi 60 peternak di Kabupaten Probolinggo.
Penyuluhan turut diberikan bagi para peternak dan masyarakat agar mereka tidak panik menghadapi wabah PMK yang terjadi saat ini.
"Ini bentuk kepedulian Polres Probolinggo kepada para peternak. Sembari menunggu vaksinasi dari pemerintah pusat," kata Arsya.