Rabu, 27 May 2020 14:20 UTC
TENGGELAM. Bangkai KM Mandala yang berhasil dievakuasi ke Dermaga Pelabuhan Probolinggo, Rabu, 27 Mei 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebuah kapal kayu sarat muatan ikan dan tabung gas elpiji 3 kilogram nyaris tenggelam di perairan laut utara Probolinggo. Meski sempat terombang-ambing di tengah lautan namun para Anak Buah Kapal (ABK) bisa selamat dari maut.
Kasat Polair Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno mengatakan informasi diterimanya kecelakaan laut yang menimpa kapal kayu KM Mandala GT 4 terjadi Rabu, 27 Mei 2020, sekitar pukul 10.15 WIB.
KM Mandala berangkat dari pulau Gili Ketapang tujuan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo. Namun sampai di tengah perjalanan, ABK kapal melaporkan kondisi kapal ke stasiun radio Pantai Probolinggo bahwa mengalami kendala dan akan tenggelam
BACA JUGA: Seorang ABK asal Sumatra Utara Tewas di Perairan Probolinggo
Petugas yang mendapat informasi tersebut lantas mendatangi TKP antara lain dari Satpolair Polres Probolinggo dan kru Kapal Patroli Sea Rider KPLP dibantu warga sekitar untuk mengevakuasi kapal.
“Saat melaut, KM Mandala membawa ikan sekitar 4 ton. Dan diduga sarat muatan, karena kapasitas kapal sendiri GT-nya dibawah 10 ton," kata Slamet.
Slamet menjelaskan sebelum kecelakaan laut terjadi, KM Mandala mengalami kendala dan terhempas kena terjangan ombak di lautan pada koordinat 07 42 142 S/113 14 111 E atau jarak 3 mil dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo.
“Upaya evakuasi kami lakukan dengan menarik kapal agar tak tenggelam. Kemudian kami derek ke dermaga Pelabuhan Probolinggo,” katanya.
KM Mandala baru bisa dievakuasi sekira pukul 12.15 WIB dan bangkainya langsung dibawa ke Dermaga Penyeberangan Pelabuhan Probolinggo.
AKP Slamet menyampaikan jika pihaknya masih melakukan pendalaman atas kecelakaan laut tersebut. Pasalnya, laporan yang diterimanya dari nahkoda bahwa kapal hanya ditumpangi dua penumpang. Sementara informasi warga, kapal berpenumpang total tujuh orang.
BACA JUGA: Nelayan Probolinggo Perbaiki Kapal dan Jaring Akibat Kelangkaan Solar
KM Mandala juga mengangkut beban sekitar 4 ton, padahal kapasitas muatan kapal sendiri hanya 2 ton.
“Pengakuan nahkoda cuma dua orang namun kami akan dalami lagi. Sebab tadi juga ada warga yang ikut membantu,” katanya.
Slamet mengimbau para nelayan dan penyedia jasa penyeberangan selalu mematuhi aturan pelayaran dan keselamatan laut.
Serta disiplin menggunakan alat keselamatan seperti pelampung dan memantau kondisi cuaca terkini serta memastikan kapal tidak kelebihan muatan.
Sekadar informasi, KM Mandala yang terlibat laka laut tersebut milik Busar warga Desa Gili Ketapang. Akibat kecelakaan tersebut, pemilik kapal menderita kerugian materi sekitar Rp5-10 juta.