Logo

Di Tengah Wabah Covid-19, Ning Ita Pastikan Stok Pangan Warga Mojokerto Aman

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 March 2020 00:00 UTC

Di Tengah Wabah Covid-19, Ning Ita Pastikan Stok Pangan Warga Mojokerto Aman

PASAR: Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari akrab dipanggil Ning Ita saat di pasar melihat kebutuhan harga kebutuhan pokok di tengah wabah Covid-19. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Stok kebutuhan bahan pokok di Kota Mojokerto sampai saat ini dipastikan aman. Warga pun diminta untuk tak melakukan punic buying ditengah maraknya wabah Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19 di Indonesia.

Hal ini disampaikan langsung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, saat melakukan sidak pemantauan di pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto. Pemimpin perempuan pertama kota onde-onde akrab disapa Ning Ita, ia minta masyarakata agar tidak khawatir berlebihan akan ketersediaan kebutuhan bahan pokok, seperti gula, beras, dan bahan dapur.

"Stok pangan aman. Memang Corona ini bukan hanya sekedar isu atau hoaks Virus ini tidak nampak, tapi aksinya begitu nyata. Saya minta semuanya waspada tapi jangan sampai terjadi kepanikan," harapnya Rabu 25 Maret 2020.

Ia juga memastikan, sampai saat ini, tak ada pembatasan pembelian bahan makanan pokok yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Sehingga warga pun diimbau untuk tidak melakukan penyetokan dalam kapasitas yang besar. Dengan demikian, nantinya tidak akan muncul punic buying di pasar.

BACA JUGA: Ning Ita Blusukan Semprot Disinfektan ke Tempat Ibadah

"Kalau untuk pasar tradisional tidak ada pembatasan, tapi kalau di toko modern mungkin ada. Karena stok di toko modern tidak banyak. Kita selalu berkoordinasi dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi daerah) dan TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat), bagiamana kebutuhan pangan bahan pokok aman," paparnya.

Kendati demikian, Nita Ita tak menampik jika ada beberapa komoditi bahan makanan pokok dan bumbu dapur yang saat ini melonjak tajam. Diantaranya gula pasir. Saat ini, harga gula pasir di pasaran mencapai Rp 18 ribu per-kilogram dari harga sebelumnya Rp 14 ribu per-Kg. Sementara harga cabai rawit saat mencapai Rp 50 ribu per-Kg.

Memang ada kenaikan yang signifikan kisaran 20% gula. Tapi informasi dari TPIP hari ini gula impor sudah masuk dan akan didistribusikan melalui TPID se-Indonesia. Selain itu yang naik sangat signifikan cabai. Karena suplay menurun jadi harganya naik signifikan. Sembako yang lain masih stabil," terangnya.

BACA JUGA: Cegah COVID-19, Pemkot Mojokerto Lakukan Penyemprotan Disinfektan Massal

Ning Ita juga mengaku sudah menerima Surat Edaran (SE) dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait dengan adanya kenaikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 50 ribu. Sehingga, jumlah bantuan yang bakal diterima penerima manfaat sebesar Rp 200 ribu.

"Mulai bulan April dinaikan Rp50 ribu sehingga menjadi 200 ribu dalam rangka, bagaimana masyarakat penerima manfaat bisa tercukupi kebutuhan dasarnya ditengah mewabahnya virus Corona ini," paparnya.

Salah satu penjual Ardian Firmansyah, membenarkan, jika beberapa bahan pokok seperti gula mengalami kenaikkan yang signifikan sejak adanya wabah corona. Sejak satu bulan lalu, seperti gula mengalami kenaikkan bertahap mulai dari Rp 14 ribu, kemudian naik jadi Rp 15 ribu dan sekarang sudah jadi Rp 18 ribu perkilonya.

"Mulai satu bulan sejak wabah masuk itu yang gula naiknya bertahap dari Rp 14 ribu, Rp 15 ribu, terus naik jadi Rp 17 ribu, dan sekarang jadi Rp 18 ribu perkilonya. Belum mpon-mpon tadinya Rp 36 ribu jadi Rp 44 ribu per kilo, tapi masih tetap dibeli warga," imbuhnya.