Logo

Di Mana Bisa Mencicipi Nasi Buk di Kota Malang?

Reporter:

Minggu, 11 October 2020 01:00 UTC

Di Mana Bisa Mencicipi Nasi Buk di Kota Malang?

Nasi Buk. Foto: Indonesia.go.id

JATIMNET.COM, Surabaya – Kuliner Kota Malang tidak hanya bakwan dan nasi rawon. Nasi Buk sudah cukup populer di kota ini. Makanan khas Madura ini dengan mudah dijumpai di sudut Kota Malang.

Sebetulnya nasi buk adalah nasi campur yang dipadu dengan jeroan sapi dan bumbu khas. Sayurannya nangka dan rebung (bambu muda). Lauk tambahannya adalah mendol. Mendol merupakan tempe yang dikukus kemudian diuleg kasar dengan bumbu rempah-rempah, kemudian digoreng.

Bahan-bahannya mudah didapat. Baik di pasar tradisional atau modern. Makanan ini tak ubahnya nasi campur seperti di daerah lain. Namun, penyajiannya unik. Ciri khasnya serundeng dan sambal pedas asli Madura.

BACA JUGA: Segarnya Es Talun di Malang

Umumnya lauk nasi buk jeroan sapi yang terdiri atas empal, jantung, limpa, babat, keripik paru, dendeng, hingga satai ati. Rasanya gurih dan empuk. Jangan khawatir bagi yang punya kolesterol dan asam urat tinggi, masih ada ayam goreng dan mendol.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kominfo menyebutkan bahwa makanan ini dibawa warga asal Madura yang hijrah ke Malang. Tepatnya warga asal Desa Banjeman, Bangkalan yang memboyong makanan ini ke Malang.

Awalnya pedagang ini tinggal di kawasan Kota Lama, tepatnya di Gang Madiun, Jalan Laksamana Martadinata. Di gang itulah, nasi buk cukup digemari. Khususnya, untuk sarapan pagi. Nasi buk kemudian berkembang ke sejumlah kota. Termasuk Surabaya.

BACA JUGA: Sungai Konto Pujon Longsor, Dinas PU Bina Marga Jatim Pasang Karung Pasir

Di mana bisa mendapatkan nasi ini di Kota Malang? Tidak sulit. Nasi Buk Matinah di Stasiun Kota Baru, Nasi Buk Araya di Perumahan Araya Blimbing, dan jejeran warung di depan RS Panti Nirmala. Bahkan, warung nasi ini lebih menjamur di Malang dan Surabaya dibandingkan di Madura sendiri.

Berkembangnya makanan ini di Kota Malang lantaran banyaknya warga asal Pulau Garam yang menetap di daerah Kota Lama, Jalan Kol.Sugiono, Jodipan, Cukam, Polehan, dan Mergosono.

Kabarnya perjuangan memperkenalkan nasi buk tidak mudah. Penjualnya yang mayoritas perempuan keliling Kota Malang. Mereka berjualan nasi dan lauk pauk yang ditempatkan di keranjang rotan dan digendong.