JATIMNET.COM, Surabaya - Jalur perbatasan Kabupaten Kediri-Kota Batu kilometer 35 + 500 longsor sejak, Kamis malam, 27 Februari 2020. Arus lalu lintas dari Malang atau Batu menuju Kediri atau sebaliknya tersendat. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur Gatot Sulistyo Hadi mengatakan penanganan terus dilakukan. Hanya saja ada kendala kondisi cuaca yang terus diguyur hujan di kawasan itu. 

"Dengan arus sungai yang sangat deras, maka riskan untuk melakukan perbaikan di tebing sungai ini. Jadi bagi pengguna jalan agar bersabar dan hati-hati ketika melintasi lokasi ini," ujar Gatot dalam keterangan tertulisnya, Senin, 2 Maret 2020. 

BACA JUGA: Longsor, Jalur Penghubung Pacet - Trawas Tertutup

Kendati demikian, Gatot mengaku telah menyiapkan langkah cepat untuk memperbaikinya. Penanganan sementara yang akan dilakukan adalah penutupan longsoran dengan karung pasir (sand bag) dan terpal. 

Sementara untuk penanganan jangka panjang akan dipasang bronjong (karung kawat berisi batu) saat kondisi cuaca sudah memungkinkan. Gatot memprediksi waktu penanganan diperkirakan selama 30 hari. "Kondisi masih labil dan kemungkinan longsor masih mungkin terjadi apalagi cuaca yang terus menerus hujan seperti saat ini," ujarnya. 

Pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan agar bersabar. Koordinasi dengan pihak kepolisian terus dilakukan, terlebih ketika penanganan jalan dilakukan. Sementara sebagian badan jalan berlaku sistem buka tutup.

BACA JUGA: Hujan Deras Disertai Angin, Blitar Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang

Seperti diketahui, hujan deras mengguyur Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Kamis malam, 27 Fabruari 2020, dan membuat air sungai Konto meluber hingga mengakibatkan warung milik warga ambruk. Akibat hujan deras juga membuat tebing di kawasan Ngeprih longsor. 

Tebing setinggi 10 meter di Dusun Ngeprih, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, menutup separuh akses jalan provinsi jalur Batu-Kediri.