Selasa, 20 November 2018 07:57 UTC
Arthur Brand menunjukkan karya seni yang berhasil diselamatkan dari sebuah apartemen di Monako. FOTO: JAN HENNOP/AFP/AFP/Getty Images/Ubergizmo
JATIMNET.COM, Surabaya – Jika Anda pegiat seni, pastinya pernah mendengar nama Arthur Brand. Dia adalah sejarawan sekaligus pegiat seni asal Belanda yang kerap melacak karya seni yang hilang atau bahkan hancur sekalipun.
Baru-baru ini dia dilaporkan berhasil memulihkan penemuan terbesar dalam hidupnya. Yakni, menemukan mosaik Siant Mark berusia 1.600 tahun dari era Bizantium yang dicuri dari gereja Siprus pada tahun 1970-an.
Dikutip dari CNN melalui Ubergizmo, Selasa 20 November 2018, Brand telah menemukan lebih dari 200 karya seni, mulai dari lukisan Surealis hingga karya seni yang dicuri Nazi.
Dia juga menemukan dua patung kuda yang sebelumnya berdiri di gedung Reichstag Adolph Hitler karya Josef Thorak pada tahun 2015. Pelacakan itu menggunakan dokumen arsip, gambar satelit, dan informan militer untuk menemukan patung-patung yang diyakini telah hilang dalam Pertempuran Berlin.
Kemudian dia menciptakan sosok yang digambarkan sebagai pembeli seni palsu, untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang patung yang hilang tersebut, sebelum diserahkan kepada penegak hukum Jerman.
Dalam laporan Agence France-Presse (AFP), Brand telah berburu mosaik berusia 1.600 tahun selama tiga tahun terakhir. Pencarian itu dimulai ketika seorang pedagang seni memberi tahu bahwa mosaik itu berada di Monako.
Penyamaran yang dilakukan menggunakan beberapa perantara, termasuk beberapa pelaku seni bawah tanah, untuk menemukan apartemen tempat mosaik itu berada. Pemilik sebenarnya mewarisi dari ayahnya yang tampaknya tidak tahu jika mosaik itu telah dicuri ketika dia membelinya pada 1970-an.
"Mereka ngeri ketika mengetahui bahwa itu adalah harta seni yang tak ternilai, dan dijarah dari Gereja Kanakaria setelah invasi Turki,” kata Brand kepada AFP. Pemilik setuju untuk mengembalikan karya seni sebagai ganti pembayaran untuk menutupi biaya pemulihan dan penyimpanan.
Mosaik tersebut diperkirakan bernilai 11,4 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 166 miliar (kurs 1 dolar AS setara Rp 14.571), dan sudah dikembalikan ke yang berhak di Siprus.