Logo

Desa Jono Oge Belum Tersentuh Bantuan

Reporter:

Kamis, 04 October 2018 09:17 UTC

Desa Jono Oge Belum Tersentuh Bantuan

ILustrasi gempa Palu dan Donggala.

JATIMNET.COM, Jakarta – Dampak gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang menerjang sebagian kota di Sulawesi Tengah belum sepenuhnya tersentuh bantuan. Seperti yang terjadi di Desa Jono Oge Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi yang terdampak gempa masih terisolir.

BACA JUGA : CERITA PENJUAL SIOMAY ASAL TUBAN YANG SELAMAT DARI GEMPA PALU

Dikutip dari Antara, Kamis 4 Oktober 2018, dampak gempa di Desa Jono Oge mengalami likuifaksi, yakni tanah terbelah setelah gempa kemudian menyemburkan lumpur.

Salah satu warga Desa Jono Oge, Syaiful yang selamat dari gempa mengatakan dirinya terendam lumpur dan terseret sejauh 2 kilometer. Bahkan Desa Jono Oge berpindah setelah terbawa lumpur hingga mencapai Desa Langaleso yang berada di sebelahnya.

BACA JUGA : PENGUNGSI DARI PALU KEMBALI TIBA DI SURABAYA

“Belum ada bantuan sama sekali, dari pemerintah maupun LSM. Ini saja saya baru ambil sayur dari kebun,” kata Syaiful sembari menunjukkan kembang kol dan kubis.

Dia mengeluhkan tidak adanya pasokan makanan, minuman, dan pakaian. Di desa tersebut hanya terdapat posko pengungsian yang dibuat swadaya oleh warga, yang dialiri air bersih dari aliran irigasi yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA : KEMENTERIAN ESDM DAN PLN PERCEPAT PEMULIHAN LISTRIK DI PALU

Bantuan makanan sejauh ini didapat dari tetangga yang daerahnya tidak terdampak terlalu parah.

Sepanjang perjalanan Kota Palu menuju Kabupaten Sigi, ruas jalan banyak yang terbelah dan bergelombang. Bahkan ada beberapa ruas jalan yang aspalnya terputus. Bangunan di sepanjang jalan banyak yang runtuh, miring karena tanah bergelombang, dan tiang-tiang listrik juga ambruk.

BACA JUGA : LEBIH DARI LIMA RIBU BANGUNAN RUSAK AKIBAT GEMPA PALU

Sementara itu, hasil pengumpulan data terkait korban meninggal gempa dan tsunami Palu telah mencapai 1.424 orang hingga Kamis 4 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB. Jumlah tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

“Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.407 orang setelah diidentifikasi,” kata Sutopo dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema “Update Tanggap Bencana Sulteng” di Graha BNPB, Antara.

Sutopo mengatakan korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Palu, yakni mencapai 1.203 orang. Sedangkan di Kabupaten Donggala 144 orang, Kabupaten Sigi 64 orang, Kabupaten Parigi Moutong 12 orang dan Pasang Kayu, Sulawesi Barat satu orang.

“Prioritas pertama penanganan gempa dan tsunami di sana adalah melanjutkan evakuasi, pencarian dan pertolongan korban,” jelasnya.