Logo

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 December 2020 14:20 UTC

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Mojokerto

RUMAH TERDUGA TERORIS: Lokasi kediaman HAB yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Rabu 23 Desember 2020 siang sekitar pukul 14.00 WIB di Desa Pungging, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggerebekkan di salah satu rumah di Jalan Raya Pungging, RT 04, RW 05 Nomor 30, Dusun Pungging, Desa Pungging, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Dari informasi didapat jatimnet.com di lapangan, tim Densus 88 telah mengamankan seorang terduga teroris jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) diketahui berinisial HAB. Terduga berusia 50 tahun itu diamankan dari kediaman istrinya NA sekitar pukul 14.00 WIB.

Informasi yang didapat dari Ketua RT setempat, Sukeri 41 tahun, mengatakan tak mengetahui pasti penggerebekkan yang terjadi di salah satu rumah warganya yang juga digunakan sebagai usaha "Tour dan Travel Umroh Haji", Rabu, 23 Desember 2020.

"Ndak tau persis, saya ditelpon barusan habis isya sama Pak Lurah. Ketemu yak itu istrinya ibu Nurul Aini,"  katanya saat ditemui dikediamannya, Rabu, 23 Desember 2020 malam.

Ia datang ke rumah terduga teroris sekitar pukul 19.00 WIB, lantaran dihubungi Lurah Desa Pungging untuk meminta lampiran salinan Kartu Keluarga (KK) dan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari NA (istri terduga teroris) serta suami keduanya HAB.

"Ini tadi dihubungi sama Pak Lurah, ngambil foto copy KK dan KTP. Tapi kata si ibu di bawa semua sudah," bebernya, usai menemui NA di-kediamannya.

Sukeri menyebutkan, dirinya sempat kaget lantaran warganya yang tidak pernah menampakkan prilaku mencurigakan atau layaknya seorang terduga teroris tersebut diamankan.

Pria yang diketahui berketurunan arab tersebut sudah kisaran lima tahun tinggal di rumah istrinya. Sedangkan usaha tour dan travel baru dijalankan dua tahun terakhir bersama istrinya.

"Biasa gak ada aneh-aneh. Saya pernah komunikasi, gak sering sih. Kalau tidak ada kepentingan yak gak ketemu, cuman ya kalau memang ada kegiatan yah kita undang seperti pengajian, datang kok," ucapnya.

Sementara Rofiq, warga setempat mengatakan selama lima hari ini ada aparat yang berada di sekitar lokasi kejadian."Ada enam sampai delapan orang polisi gitu keluar masuk di warung depan pabrik, pakai baju bebas," akunya.

Tapi dirinya tak menyangka jika sejumlah aparat berwajib tersebut sedang melakukan pengintaian terhadap rumah terduga yang hanya berjarak 100 meter dari warung kopi tersebut "Kirain ngawal-ngawal demo gitu, pastinya pakai mobil inova yang sama. Minum ngopi gitu, tapi orangnya ganti-ganti," pungkasnya.