Jumat, 29 July 2022 06:20 UTC
Ketua BPIP RI Yudian Wahyudi saat menandatangani nota kesepakatan bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pembinaan Indeologi Pancasila (BPIP) mendeklarasikan Jejaring Panca Mandala (JPM)) di 38 Kabupaten/kota se Provinsi Jawa Timur, di Gedung Gerahadi Surabaya, Kamis, 28 Juli 2022.
Jejaring Panca Mandala merupakan mitra strategis BPIP untuk membumikan nilai-nilai pancasila di tengah masyarakat.
“Untuk jejaring panca mandala kami sampaikan selamat dan terus semangat membumikan nilai-nila pancasila,” ujar Kepala BPIP RI, Prof. Drs. KH Yudian Wahyudi, M.A, Ph. D, saat memberikan arahan pada acara deklrasi jejaring panca mandala, Kamis, 28 Juli 2022.
Yudian menyampaikan lima persoalan ancaman kebangsaan kekinian terutama tentang ideologi pancasila, yaitu masih adanya masyarakat yang salah memahami Pancasila.
Baca Juga: Pancasila Masuk Kurikulum, BPIP: Pancasila Bukan Sekadar Dihafal Tapi Diamalkan
Kemudian meningkatnya ekslusifitas di tengah masyarakat, masih tingginya kesenjangan sosial, serta kurangnya pelembagaan pancasila dan keteladanan di tengah masyarakat.
“Jejaring panca mandala ini bagian dari ikhtiar BPIP untuk melakukan pembinaan ideologi pancasila secara sinergis, efektif, efisien dan berdampak luas,” tutur pria peraih gelar pendidikan doktor (PhD) di McGill University, Kanada.
Yudian menjelaskan penggunaan istilah jejaring panca mandala, bahwa Panca melambangkan lima sila yang juga melibatkan lima unsur di dalamnya terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, media massa, organisasi kemasyarakatan serta pihak swasta/pengusaha.
Sedangkan mandala berati konsep geomitris yang ada di berbagai tradisi spritual dunia sebagai simbol yang menyeratkan makna keutuhan.
Baca Juga: Warga Khilafatul Muslimin Surabaya Raya Deklarasikan Diri Setia Pada Pancasila dan NKRI
Menurut Yulian, bertemunya lima unsur ini diharapkan menjadi wadah berkoordinasi dan bekerjasama untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembinaan ideologi Pancasila.
Pembentukan JPM ini akan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam memecahkan persoalan kebangsaan secara tepat dan cepat di tengah masyarakat.
“Kami ingin merangkum berbagai pengalaman melalui jejaring panca mandala ini dalam rangka menjaga harmoni sosial. Apa yang sebelumnya tidak tampak akan menjadi lebih nyata melalui kerja berjejaring,” kata mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2016-2020.
Selain itu, Ketua BPIP Yudian Wahyudi menjelaskan tugas BPIP sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 tahun 2018.
Baca Juga: Sosialisasikan Kebangsaan, Hari Putri Lestari Ingatkan Terkikisnya Pancasila
BPIP memiliki tugas melakukan Koordinasi, singkronisasi dan pengendalian pembinaan idelogi pancasila secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Yudian mengajak semua elemen masyarakat untuk terus bergotong royong mengatasi berbagai masalah kebangsaan terutama tentang ideologi Pancasila.
“Sungguh kehormatan yang sangat besar bagi kami karena BPIP bisa bekerjasam dengan Pemrov Jatim beserta 38 Kabupaten/kota se Jatim,” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Paransa mengaku sangat mendukung pembentukan jajaring panca mandala di seluruh Kabupaten/kota se Jawa Timur.
Khofifah berharap agar materi sosialisasi nanti lebih dikembangkan lagi, bukan hanya masalah nilai nilai Pancasila, namun juga dilebarkan dengan materi tentang UUD 1945.
“Saya tetap melihat kekuatan kita semua ini sebagai anugerah untuk menjaga NKRI. Kepada selurubh keluarga besar JPM saya menyampaikan selamat menjalankan tugas dan kami mendapat energi untuk menjaga ideologi pancasila dan merawat bhinneka tunggal ika,” ujarnya