Selasa, 29 January 2019 04:40 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan ribuan data medis dan informasi kontak warga Singapura dan warga asing yang positif HIV bocor di internet.
Dalam pernyataannya di website www.moh.gov.sg, kementerian telah memastikan bahwa informasi rahasia mengenai 14.200 penderita HIV hingga Januari 2013, dan 2.400 kontak mereka dimiliki oleh orang yang tidak berwenang
Catatan yang bocor termasuk 5.400 warga Singapura yang didiagnosis HIV-positif sebelum Januari 2013, dan 8.800 orang asing yang didiagnosis sebelum Desember 2011.
"Informasi itu telah diungkapkan ke dunia maya tanpa izin. Kami telah bekerja dengan pihak-pihak terkait untuk menonaktifkan akses ke informasi," kata Kementerian Kesehatan Singapura, Selasa 29 Janauri 2019.
BACA JUGA: Penderita HIV AIDS Terancam Tidak Bisa Konsumsi Obat Antiretroviral
Kementerian menyatakan data nama pasien, nomor identifikasi, nomor telepon, alamat, hasil tes HIV dan informasi medis itu dibocorkan oleh warga negara AS bernama Mikhy K Farrera Brochez.
Brochez dihukum karena berbagai penipuan dan pelanggaran terkait narkoba. Selain itu, Kementerian mengatakan Brochez telah berbohong tentang status HIV-nya untuk mendapatkan izin kerja di negara itu.
Brochez sendiri sudah dideportasi dari Singapura setelah dikurung selama dua tahun empat bulan. Kementerian mengatakan tindakan kriminal Brochez dibantu oleh seorang dokter yang menjabat sebagai Kepala Unit Kesehatan Umum Nasional Departemen Kesehatan Singapura Ler Teck Siang. Ler Teck Siang yang punya akses ke informasi penderita HIV, sudah mengaku membantu Brochez dalam kegiatan kriminalnya pada 2018. Dia divonis dua tahun penjara.
BACA JUGA: Surabaya Peringkat Pertama Jumlah Kasus HIV/AIDS
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan masih terus mengupayakan supaya data tersebut tidak bocor di internet lagi. Alasannya, data tersebut masih dimiliki oleh orang yang tidak berwenang, dan masih bisa diungkapkan kepada publik di masa depan.
"Kami bekerja dengan pihak-pihak terkait untuk memindai Internet untuk mencari tanda-tanda pengungkapan informasi lebih lanjut."
Kementerian Kesehatan menyatakan permohonan maaf atas insiden ini. Secara proaktif, kementerian juga sudah menghubungi individu yang terkena dampak dan ikut memberikan bantuan.
"Kami mohon maaf dengan insiden yang terjadi saat ini," tulis Kementerian Kesehatan Singapura.