Kamis, 01 July 2021 07:40 UTC

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menjelaskan kepada wartawan mengenai angka kematian akibat Covid-19 lebih rendah dari jumlah keseluruhan lonjakan kasus terkonfirmasi positif virus mematikan, Kamis 1 Juli 2021. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyatakan angka kematian akibat Covid-19 sejak tahun 2020 hingga Juni akhir 2021 mencapai 205 jiwa. Angka ini lebih rendah dari jumlah keseluruhan lonjakan kasus terkonfirmasi positif.
Dengan rincian sebanyak 127 orang meninggal dunia sejak pandemi masuk pada bulan Maret 2020 hingga akhir tahun 2020. Ini sesuai data penerima bantuan Covid-19 bagi warga yang meninggal terpapar virus Covid-19 dari pemerintah senilai Rp 5 juta.
Sedangkan update terkini sebanyak 78 orang meninggal akibat Covid-19 di Kota Mojokerto Tahun 2021. "Jadi total kematian karena Covid-19 secara keseluruhan dari Tahun 2020-2021 yaitu berjumlah 205 orang," jelasnya dalam keterangan pers di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Rabu, 30 Juni 2021 sore.
Dia menyebut prosentase kasus kematian akibat Covid-19 dari jumlah keseluruhan mencapai 6,7 persen dari kasus terkonfirmasi positif virus Covid-19. "Sehingga tingkat kematian karena Covid-19 di Kota Mojokerto jauh lebih rendah dari tingkat Nasional maupun Provinsi yaitu 7,6 persen," ungkapnya.
Baca Juga: Di Balik Keunikan Penyembuhan Pasien Covid-19 Mojokerto
Ning Ita menambahkan jika Tim Satgas Covid-19 Kota Mojokerto masih menunggu hasil uji sampel laboratorium dari Universitas Airlangga Surabaya untuk memastikan dugaan terkait jenis maupun varian baru Covid-19 yang tingkat keterpaparan kini begitu cepat sehingga memicu lonjakan kasus terkonfirmasi selama dua pekan terakhir.
"Kami belum tahu ini Covid-19 varian baru atau tidak karena masih menunggu hasil sampel laboratorium dari Surabaya," terangnya.
Dikatakannya, Pemerintah Daerah kini telah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat skala kecil atau PPKM Mikro sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona di kota terkecil se Indonesia ini.
Baca Juga: Mutasi Covid-19 ke Alfa, Beta, Gamma dan Delta
Pihaknya juga menerapkan isolasi mandiri bagi warga terpapar Covid-19 gejala ringan maupun tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Selain tempat karantina di Kota Mojokerto Overload, lanjut Ning Ita, warga akan lebih nyaman jika menjalani isolasi mandiri di rumah mereka sendiri. Apalagi dampaknya secara psikologis dapat meningkatkan dan menambahkan imun tubuh sebagai proses penyembuhan.
"Paling penting adalah psikologis bagi mereka yang terpapar Covid-19 karena dapat meningkatkan imun tubuh yang bisa membantu dalam proses penyembuhan dari keterpaparan. Apalagi saya juga pernah mengalaminya dan merasakan betul faktor psikologis itu penting untuk penyembuhan," ia memungkasi.
