Logo

Dampak Kemarau Basah, Harga Tembakau di Lamongan Anjlok

Reporter:,Editor:

Selasa, 16 September 2025 10:00 UTC

Dampak Kemarau Basah, Harga Tembakau di Lamongan Anjlok

Daun tembakau milik Ruslan, petani di Dusun Bakalan, Desa Bakalrejo, Kec. Sugio, Kab. Lamongan, setelah dipanen dari kebun. Foto: Zuditya Saputra

JATIMNET.COM, Lamongan – Musim kemarau basah membawa dampak tersendiri bagi petani tembakau di Kabupaten Lamongan. Selain membuat proses tanam sedikit sulit, juga mempengaruhi harga jual saat musim panen.

Hal itu karena tembakau cenderung lebih suka dengan kondisi kering dibandingkan basah. Jika kering, tembakau dapat tumbuh secara optimal dan terhindar dari kerusakan.

Sebaliknya, jika hujan terlalu sering, maka akan menyebabkan tanah menjadi basah dan dapat menghambat pertumbuhan tembakau dan akan menyebabkan munculnya jamur di daun tembakau.

Di musim yang tidak menentu ini, petani tembakau di Lamongan sangat merasakan dampaknya dari musim kemarau basah, terlebih saat ini sedang musim panen.

Ruslan, seorang petani tembakau asal Dusun Bakalan, Desa Bakalrejo, Kecamatan Sugio, menyampaikan jika tembakau yang diproduksinya terbilang sangat bagus. Namun, disayangkan harganya hancur.

"Terkendala cuaca karena hujan, maka tembakau harganya Rp2.300 per kilogramnya. Kalau sebelum terkena hujan, kemarin itu masih Rp3.700," kata Ruslan, Selasa, 16 September 2025.

Dengan harga Rp2.300, Ruslan mengaku dalam produksi tanam tembakau tahun ini ia mengalami kerugian, tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan seperti untuk membeli pupuk, obat dan lainnya. "Kalau dihitung-hitung ya rugi," kata Ruslan.