Logo

Dampak COVID-19, Umat Hindu Percepat dan Batasi Upacara Melasti di Jolotundo

Reporter:,Editor:

Senin, 23 March 2020 04:20 UTC

Dampak COVID-19, Umat Hindu Percepat dan Batasi Upacara Melasti di Jolotundo

MELASTI: Umat Hindu tetap gelar upacara melasti di Petirtaan Julotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas. Foto: Karin.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Upacara Melasti sambut perayaan Nyepi di Patirtaan Julotundo, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Namun, kali ini tak melibatkan banyak orang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini tak lain, dampak adanya wabah Corona Virus atau Corona Virus Diesease 2019 (COVID-19) yang sudah masuk ke Indonesia. Dimana penyebarannya lebih cepat terjadi di keramaian.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesias (PHDI) Kabupaten Mojokerto, Sri Wangi Peni, mengatakan, sejumlah rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan dua bulan sebelumnya juga tidak dilaksanakan semuanya. Hanya beberapa kegiatan yang sifatnya sangat penting.

"Banyak kegiatan yang tidak kami laksanakan. Di antaranya pawai iring-iringan, persembahan nari. Baik di dalam petirtaan maupun di luar petirtaan dan penyambutan kitab," ucapnya.

BACA JUGA: Jumlah PDP terkait COVID-19 di Mojokerto Bertambah

Padahal, jika semua rangkaian kegiatan dilaksanakan seperti umumnya, membutuhkan waktu cukup lama. Dimana biasanya di mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB siang.

"Ini tadi kita mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Kurang lebih hanya dua jam, sambuatan-sambutan semunya diringkas untuk mempercepat waktu," tutur Sri.

Tak hanya itu, pihaknya juga tak melibatkan umat Hindu di luar Kabupaten maupun Kota Mojokerto seperti Melasti tahun sebelumnya.  Sebagai antisipasi pencegahan penyebaran virus corona di wilayah Mojokerto.

"Melasti hanya dihadiri sekitar 150 orang. Padahal sebelumnya berjumlah 800 umat. Jadi yang penting-penting saja kita lalukan. Sebab upacara kali ini situasinya dalam kondisi seperti ini. Maka, kami harus mematuhi arahan dari dinas-dinas terkait untuk keselamatan kita bersama. Karena bagaimana pun ini semua merupakan tanggung jawab kita semua," paparnya.

BACA JUGA: Spesimen Belum Diambil, PDP di Probolinggo Meninggal Dunia

Sri menambahakan, dirinya juga telah memberikan arahan kepada seluruh umat Hindu di wilayahnya untuk mengikuti apa yang telah diinstruksikan pemerintah sejauh ini. "Jadi intinya kami bisa memahami kondisi saat ini, terkait wabah virus corona yang cepat menjangkit," tandasnya.

Tak kalah pentingnya, sebelum peserta masuk ke area petirtaan, semuanya diharuskan mencuci tangan dengan sabun antiseptik. Dan juga dilakukan pengecekan suhu tubuh. "Mantra tolak balak juga selalu kami bacakan, agar situasi ini bisa cepat berakhir," imbuh Sri.