
Reporter
Ahmad SuudiKamis, 5 Maret 2020 - 11:00
Editor
Ishomuddin
TANGKAL CORONA. Aktivitas pembuatan minuman herbal merek Putri Wangi di Kelurahan Singotrunan, Kec/Kab. Banyuwangi, Rabu, 4 Maret 2020. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Pasca beredar informasi ramuan tanaman herbal bisa meningkatkan daya tahan tubuh termasuk mengurangi kerentanan terpapar virus corona, pesanan minuman herbal semakin meningkat.
Salah satunya dirasakan usaha jamu tradisional di Kabupaten Banyuwangi milik pasangan Heru Prayitno, 46 tahun, dan Yuliani, 49 tahun.
Heru mengaku jumlah pesanan yang masuk akhir-akhir ini meningkat 300 persen dari biasanya. Selain dalam negeri, pesanan juga ada yang dari luar negeri.
"Pemasaran awalnya di Banyuwangi saja. Yang temulawak celup sama jahe rempah celup alhamdulillah kita sudah sampai ke Singapura. Besok kita akan (penandatanganan kerjasama) MoU dengan pembeli dari India, akan berangkat ke Turki jadi kerjasama di sana," kata Heru ditemui di rumahnya di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Rabu, 4 Maret 2020.
BACA JUGA: Cegah Corona, Warga Disarankan Konsumsi Empon-empon
Dia mengatakan awalnya setiap hari produknya laku 250 botol jamu cair dan 50 kotak jamu dalam kantung celup.
Selain temulawak sirup dan celup, usaha minuman herbal dengan merek dagang Putri Wangi itu juga membuat jahe rempah. Selain masuk restoran dan dikirim ke luar Banyuwangi, produknya menjadi alternatif oleh-oleh bagi wisatawan.
"Karena corona, teman-teman lari ke produk temulawak celup dan jahe rempah celupnya. Jadi luar biasa kita kewalahan hari ini," katanya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau industri skala rumah tangga itu mengajak masyarakat kembali ke obat herbal. Jamu bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar lebih kuat menangkal corona.
Selain itu pihaknya mengimbau masyarakat tidak hanya fokus pada pembelian masker, melainkan berupaya meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya dengan makan secara teratur, menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
BACA JUGA: Mendagri: Jangan Stress, Indonesia Biasa Hadapi Virus Mematikan
"Ini jadi momentum kita kembali pada minuman herbal, jamu yang sehat," kata Anas.
Heru memulai usahanya pada tahun 2014 meneruskan usaha orang tuanya. Sebelumnya, ia bekerja di perusahaan furniture namun perusahaan ditutup dan seluruh pegawai terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Ya sudah, mau enggak mau aku harus ngidupi keluarga," katanya.
Dari jamu temulawak atau curcuma, dia menambah jenis produknya dengan jahe rempah yang kini juga dijual melalui akun Instagram (IG) @temulawakcelupputri.
Lalu ia mengembangkannya dalam kemasan kantung celup yang lebih praktis dan modern tahun 2017. Bahu-membahu bersama sang istri, kini produknya menjadi salah satu yang dicari.