Kamis, 14 February 2019 06:03 UTC
Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Ilustrasi. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Pasangan Kepala Daerah Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menjalani pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu 13 Februari 2019. Ribuan warga dijadwalkan menyambut kedatangan mereka setiba di Surabaya, Kamis 14 Februari 2019.
Sebelum masuk ke Gedung Negara Grahadi Surabaya dan menyampaikan pidato pertamanya, keduanya diarak dari Hotel Majapahit dengan menumpang kereta UI Daul Pamekasan.
Dikutip dari Disparibud.pamekasankab.go.id, Ul Daul adalah musik patrol khas Madura yang dulunya berfungsi untuk membangunkan warga saat jam makan sahur. Alat musiknya terdiri dari kentongan, kaleng bekas, galon air minum, hingga panci. Masyarakat pulau garam menyebutnya musik tongtong.
BACA JUGA: Begini Khofifah dan Emil Dilantik di Istana Negara Kemarin
Satu kelompok musik tongtong biasa beranggotakan sampai 15 orang. Sembari memainkan musik, mereka bersama-sama menyanyikan lagu-lagu khas, semisal Olle Olang atau Pajjar Lagghu. Karena selalu berhasil menarik perhatian warga, tradisi musik tongtong atau musik patrol ini berkembang menjadi parade musik yang digelar tiap tahun.
Saat ini, Ul Daul kini dilengkapi kereta. Bentuknya disesuaikan oleh kreativitas warga.
Ketua Tim Kreatif Khofifah-Emil, Helmy M.Noor mengatakan Ul Daul dipilih sebagai bentuk komitmen memajukan Madura. "Ul Daul kami pilih karena Madura yang memiliki jembatan Suramadu dan baru digratiskan, diharapkan bisa lebih berkembang. Ini juga komitmen memajukan Madura," ujarnya saat dihubungi Jatimnet.com, Kamis 14 Februari 2019.
BACA JUGA: Ratusan Polisi Amankan Kedatangan Khofifah dan Emil di Surabaya
Sebenarnya, kirab budaya yang berlangsung untuk mengarak Khofifah-Emil tidak hanya Ul Daul. Ada Reog asal Ponorogo dan musik patrol dari Sidoarjo. "Ini bentuk masyarakat ngeterno (mengantarkan) istilahnya," katanya.
Hampir lima ribu orang diperkirakan turut serta dalam kirab budaya, mengiringi Khofifah-Emil masuk Gedung Negara Grahadi. Sebuah simbol yang memiliki makna bahwa masyarakat Jawa Timur bersama gubernur dan wakil gubernur baru gotong royong membangun provinsi dengan penduduk 38 juta jiwa tersebut.
"Bentuk apresiasi. Bagaimana masyarakat support total. Mereka mengantarkan dengan non (tidak) bensin," katanya.