Kamis, 27 July 2023 11:00 UTC
Ilustrasi Stunting
JATIMNET.COM, Surabaya - 784 balita pra stunting di Kota Pahlawan mengikuti Gebyar Lomba Bersama Mewujudkan Surabaya Emas (Eliminasi Masalah Stunting) Jilid II. Kegiatan yang digelar Pemkot Surabaya tersebut untuk menjadikan Kota Pahlawan menjadi Zero Stunting.
Sebab, berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI selama tiga tahun terakhir ini, angka stunting di Kota Surabaya mengalami penurunan.
Prevalensi sunting di Surabaya dari tahun 2020 terdapat 12.788 kasus stunting di tahun 2021 turun menjadi 6.7222 kasus. Selanjutnya di tahun 2022 hingga akhir Desember kembali turun, terdapat 923 kasus dan di tahun hingga bulan Februari 2023 stunting di Surabaya sudah ada di angka 872 kasus.
Untuk itu, Pemkot Surabaya juga mendirikan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di masing-masing kelurahan se-Kota Surabaya. Orang tua yang mengikuti SOTH diberikan ilmu parenting, seperti pola asuh yang tepat dan pemberian makanan bergizi bagi anak sebagai upaya mencegah adanya balita berisiko stunting.
Baca Juga: Mempercepat Zero Stunting, 784 Balita pra Stunting Ikuti Lomba Gebyar Lomba Surabaya Emas
“SOTH tidak hanya mencegah stunting tetapi juga untuk mencegah anak-anak memiliki kepribadian yang negatif. Ayo, kita mempersiapkan anak-anak menjadi yang terbaik. Jika orang tua lelah, jangan memberikan makanan instan pada anak, itu tidak baik karena mereka adalah penerus-penerus kita,” katanya.
Eri mengaku bahwa terdapat wilayah yang tidak mengikuti gelaran Surabaya Emas Jilid II. Sebab, dikawasan tersebut tidak terdapat balita berisiko stunting. Karenanya, ke depan, Wali Kota Eri akan memberikan penghargaan khusus bagi kelurahan yang berhasil mengentaskan masalah stunting.
“Ini adalah keberhasilan TPK, TP PKK, dan juga keberhasilan orang tua. Kita juga akan memberikan penghargaan dan hadiah khusus untuk setiap kelurahan yang tidak ada pra stunting dan stunting, yakni atas keberhasilan mereka untuk menggerakkan gotong royong dan guyub rukun dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila di wilayahnya,” ujarnya.
Baca Juga: Cegah Stunting di Kota Mojokerto, Walkot Ning Ita Berikan Bantuan Daging Ayam dan Telur
Eri mengatakan pelaksanaan SOTH tetap akan berjalan, meskipun di kelurahan tersebut telah dinyatakan lolos dari persoalan stunting. "Karena tidak untuk mencegah stunting saja, tetapi ilmu parenting untuk mengasuh anak-anaknya. Jadi cara mengasuh anak dari tingkat Paud, TK, Sd, SMP, SMA ada semua,” katanya.
Pada gelaran Surabaya Emas di tahun 2022 lalu, Eri menyebut banyak orang tua yang telah sadar dan peduli mengenai pola asuh dan memberikan makanan bergizi pada anak.
“Pola-pola yang berhasil kemarin itu yang kita terapkan hari ini di Surabaya Emas Jilid II. Harapannya, orang tua juga bisa mengolah makanan agar disukai anak-anak,” jelasnya.
