Kamis, 13 February 2020 07:00 UTC
JEMBATAN: Salah satu keberadaan jembatan gantung di Desa Winong, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Foto: Gayuh.
JATIMNET.COM, Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tahun 2020 berencana akan membangun enam jembatan gantung untuk menunjang konektivitas warga antar desa. Yakni ada di Selur (Ngrayun), Kapuran (Badegan), Glinggang (Sampung), Cokromenggalan (Ponorogo), Ngasinan dan Tegalsari (Jetis).
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ponorogo, Sumarno, membangun enam jembatan itu sangat penting. Selain menjadi konekvitas antara desa, tapi juga bisa jadi destinasi obyek wisata jika dikelola dengan baik dan benar saat jadi.
“Awalnya empat jembatan gantung yang akan dibangun, namun seiring aspirasi masyarakat akan dibangun enam jembatan,” kata Sumarno, 13 Februari 2020.
BACA JUGA: Ponorogo Ekspor 110 Ton Kunyit ke India
Sumarno mengakui, saat ini sudah ada jembatan utama yakni di Tegalsari, tapi penambahan jembatan seperti model gantung itu juga perlu untuk menarik wisatawan saat melintas. Bisa juga untuk dilakukan wefie ataupun selfie dengan pemandangan alam yang indah di kelilingi pohon di bukit.
"Disamping itu, juga ada wisata religi, karena terdapat Masjid tertua di Ponorogo. Ini bisa jadi makin menarik untuk masyarakat atau wisatawan saat datang," katanya.
Sumarno juga mengungkapkan, jembatan lainnya akan dibangun atas dasar aspirasi dan permintaan masyarakat. “Kami sudah minta data ke kepala desa, dan memang yang dibutuhkan adalah jembatan gantung,” terangnya.
Sumarno menuturkan usulam enam pembangunan jembatan gantung tersebut saat ini sudah 90 persen disetujui oleh Kementrian PUPR dengan anggaran untuk setiap jembatan sekitar Rp 1 sampai 4 milyar. “Lima tempat sudah kami survei, tinggal Ngasinan (Jetis) karena kemarin waktu tilik desa baru di usulkan,” katanya.
