Logo

Cak Sumardi Apresiasi "Miagan Umbrella Fest", Omzet UMKM Naik Tiga Kali Lipat

Reporter:,Editor:

Minggu, 03 August 2025 13:00 UTC

Cak Sumardi Apresiasi "Miagan Umbrella Fest", Omzet UMKM Naik Tiga Kali Lipat

Anggota DPRD Jatim Sumardi ketika berinteraksi dengan pedagang di acara "Miagan Umbrella Fest 2025" di Alun-alun Cemara, Desa Miagan, Mojoagung, Jombang, Minggu malam, 3 Agustus 2025. Foto: Taufiqur Rachman

JATIMNET.COM, Jombang – Alun-alun Cemara, Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, tampak berbeda dari biasanya dengan menampilkan gemerlap payung warna-warni dihiasi lampu-lampu sehingga elok sedap dipandang dan ditambahkan puluhan stan UMKM berjajar rapi, menjadi bukti nyata geliat ekonomi kreatif pedesaan.

Pemandangan ini ternyata ada peran serta pemerintah desa membangun peningkatan perekonomian masyarakatnya dengan mengadakan "Miagan Umbrella Fest 2025" di Alun-alun Cemara selama tiga hari mulai tanggal 1 hingga 3 Agustus 2025 malam.

Kegiatan gebyar potensi desa sekaligus menumbuhkan geliat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa ini dikunjungi Anggota DPRD Jatim Sumardi yang hadir langsung menyoroti peningkatan omzet pedagang hingga tiga kali lipat di Miagan Umbrella Fest 2025 yang pertama kali digelar.

Anggota DPRD Jatim Sumardi ketika berinteraksi dengan pedagang di acara "Miagan Umbrella Fest 2025" di Alun-alun Cemara, Desa Miagan, Mojoagung, Jombang, Minggu malam, 3 Agustus 2025. Foto:Taufiqur R.

"Ekonomi masyarakat bawah bergerak signifikan. Tadi saya konfirmasi ke pedagang, penjualan naik tiga kali lipat. Desa perlu punya identitas produk unggulan, dengan digelarnya potensi seperti ini jadi kunci peningkatan nilai tawar," ujar Sumardi sesuai bertemu para pedagang kaki lima.

BACA: Cak Sumardi Dukung UMKM Jombang Naik Kelas lewat Edukasi Digital dan Legalitas

Politikus Partai Golkar ini tak hanya berdecak kagum, namun juga berjanji bertindak lanjut sistemik dan akan dikoordinasikan dengan pemkab untuk program berkelanjutan. Sumardi yang hadir juga langsung menyaksikan revolusi kecil di stan-stan UMKM:

"Setiap desa harus punya peta potensi seperti Miagan, UMKM dan budayanya bersinergi. Acara ini bisa menumbuhkan ekonomi para UMKM yang berjualan, yang sehari berdagang dapat Rp200 ribu, kini tembus Rp700 ribu, bahkan ada yang capai Rp1 juta. Festival ini bukti gelar potensi desa adalah peningkatan ekonomi riil," kata Cak Sumardi, sapaan akrabnya.

Anggota DPRD Jatim Sumardi saat berada di acara "Miagan Umbrella Fest 2025" di Alun-alun Cemara, Desa Miagan, Mojoagung, Jombang, Minggu malam, 3 Agustus 2025. Foto: Taufiqur R.

Anggota Komisi A DPRD Jatim juga mendorong setiap desa melakukan inventarisasi potensi lokal sebagai modal awal membangun identitas desa. Dari situ, lahir produk unggulan bernilai tawar tinggi dan ke depan festival ini bakal jadi cikal bakal model ideal pembangunan desa.

"Dari situ lahir produk unggulan bernilai tawar tinggi. Kegiatan ini jadi warisan untuk generasi mendatang dan festival ini bukan hanya ekonomi naik, tapi kebanggaan lokal menguat. Dan anak-anak muda sekarang tahu, songkok dan keripik usus Miagan bisa jadi kebanggaan nasional," katanya.

BACA: Sumardi Ajak Pelaku UMKM Batu Bata Terapkan Pemasaran Modern

Di balik 27 stan rapi, tersimpan strategi cerdas Pemdes Miagan. Kepala Desa Miagan, Antok Budi Subagio, membeberkan proses kurasi berbasis RT, produk andalan desa ini ludes terjual, jadinya sebelumnya pihak desa memaksa para perajin bekerja ekstra memenuhi permintaan di acara ini.

"Kami identifikasi potensi tiap RT. Ada yang unggul di kerajinan jepit, songkok, tapi primadonanya lima home industri di Miagan ini ya keripik usus. Dan festival payung kami pilih sebagai ikon karena belum ada di Jombang. Ke depan akan kami daftarkan sebagai warisan budaya desa," katanya.

Kegiatan ini sekaligus peringatan HUT ke-2 Alun-Alun Cemara dan HUT Kemerdekaan RI ke-80. Antok tak menduga kalau kunjungan warga luar desa meningkat 300 persen, bahkan kedatangan pembeli dari Surabaya untuk kerajinan songkok.

"Kita berencana menjadikan Umbrella Fest sebagai agenda tetap. Tahun depan akan kami skala besarkan. Payung-payung ini bukan sekadar hiasan, tapi simbol bahwa desa bisa mandiri melalui kreativitas," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu perajin songkok, Novi, tak menyembunyikan rasa syukurnya. Ia berharap setiap tahun bisa berjualan di Umbrella Fest.

"Karena biasanya cuma dapat Rp300 ribuan per hari. Hari ini alhamdulillah rame dapat Rp1 juta lebih. Festival semacam ini kami tunggu tiap tahun," katanya.