Jumat, 27 December 2019 05:55 UTC
BURON 2 TAHUN. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Reskrim AKBP Sudamiran menggelar kasus perampokan dan pembunuhan dua tahun silam. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Surabaya - Satreskrim Polrestabes Surabaya memberikan tindakan tegas, menembak buronan yang dicari polisi sejak tahun 2017. Andi Prasojo (36), warga Jojoran Gang 1, Surabaya pelaku perampokan dan otak pembunuhan terhadap Suwarti (55) pemilik warung kopi di Lakarsantri
Kombes Pol Sandi Nugrogo Kapolrestabes Surabaya menjelaskan, pelaku yang mendapatkan tindakan tegas oleh anggota itu pernah melakukan aksi perampokan dan pembunuhan di kawasan Lakarsantri bersama dua rekannya, yakni Rifai (33) dan Arma Widiantara (34).
Keduanya sudah ditangkap lebih dulu, dan kini sudah menjalani hukuman dengan vonis 13 dan 12 tahun. Kebetulan, pelaku Andi Prasojo usai melakukan aksi langsung melarikan diri, baru pada Kamis malam 26 Desember 2019 terlihat di kawasan Jalan Kalibokor.
BACA JUGA: Komplotan Begal Sadis Ditembak Mati Polisi
Anggota yang mengetahui, lanjut dia, langsung melakukan pengejaran dan penangkapan. Namun, justru melakukan perlawanan dengan mengeluarkan pisau.
"Tersangka AN sudah menjadi buronan selama dua tahun dan baru terlihat semalam di Jalan Kalibokor. Tapi, saat ditangkap justru mengeluarkan pisau dan menyerang anggota yang akan menangkapnya. Salah satu anggota lainnya memberikan tindakan tegas (menembak mati)," kata Sandi, Jumat 27 Desember 2019.
Begitu tembakan mengenai dada, kata Sandi, anggota yang melakukan penangkapan membawa pelaku ke rumah sakit. Tapi, saat tiba di RSUD dr Soetome Surabaya, sudah meninggal.
BACA JUGA: Dua Terduga Bandar Narkoba Ditembak Mati
Dari penangkapan terhadap tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti psau, tas warna hitam, dan tiket bus tujuan Jakarta-Surabaya
Secara terpisah, Kristinawati yang merupakan keluarga korban mengaku bersyukur dan lega dengan penangkapan pelaku pembunuh kakaknya. "Alhamdulillah, bersyukur sekali ternyata polisi nggak sia-sia sudah bekerja keras menemukan semua pelaku apalagi ini sudah ditembak. Nyawa dibayar nyawa," kata Kristinawati.
