Rabu, 11 December 2019 12:49 UTC
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. FOTO: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kecewa terhadap pemerintah pusat karena tak segera memulai pembangunan Pasar Legi Songgolangit. “Saya kecewa sekali,” kata dia, Rabu 11 Desember 2019.
Menurut dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) lambat memverifikasi pemenang lelang pembangunan pasar. Akibatnya, pasar tak bisa segera dibangun.
Padahal, lanjut dia, pemerintah Kabupaten Ponorogo sudah menjalankan permintaaan pemerintah pusat untuk membongkar dan membersihkan gedung pasar yang lama. “Syarat mendapat anggaran, kami harus bongkar sebersih-bersihnya. Setelah dibongkar ternyata tidak diberi anggaran,” tuturnya.
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Rp 165 Miliar untuk Bangun Pasar Songgolangit Ponorogo
Ia mengeluh menjadi bulan-bulanan masyarakat. “Karena mereka tidak tahu, yang dituntut masyarakat itu bupati. Kapan dibangun? Kenapa kok dibongkar padahal belum bisa dibangun,” katanya.
Pembangunan Pasar Legi Songgolangit Ponorogo dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp 165 miliar. Anggaran itu diputuskan pada September 2019 dan pembangunannya dijadwalkan mulai pada Desember. Lelang pembangunan diikuti ratusan peserta. “(Tapi) saat ini hanya tinggal dua peserta yang akan ditetapkan sebagai pemenang,” kata Ipong.
Ia mengatakan sudah mendesak pemerintah pusat agar segera memulai pembangunan pasar. Salah satunya, dengan menyampaikan pada anggota DPR RI asal Ponorogo untuk meminta Kementerian PUPR mempercepat verifikasi pemenang lelang.
BACA JUGA: Baru Tiga Bulan Diresmikan, Gedung Sentral Industri di Ponorogo Rusak
Sementara itu, ia mendapat informasi, tender pembangunan ditangani balai lelang di Surabaya. “Ada kemungkinan jika balai lelang di Surabaya ini baru, sehingga membuat proses lelang menjadi lama,” kata dia, menerka.
Pasar Legi Songgolangit Ponorogo terbakar pada 2017 silam. Untuk menggantikannya, pemerintah menyiapkan desain baru agar pasar lebih nyaman dan aman sebagai pusat belanja, meski tetap mempertahankan konsep pasar tradisional. Di antaranya melengkapi dengan eskalator dan alat pencegah kebakaran.
Selain itu, menurut Ipong, pasar di bagian selatan akan digabung dengan pasar baru, lengkap dengan gedung mall pelayanan. Toh, ia pesimistis rancangan itu segera terwujud. “Mereka optimis, tapi kalau saya tidak. Tapi didoakan saja semoga lancar,” katanya.