Logo

Buka Rute Banyuwangi-Kuala Lumpur, Citilink Tunggu Perubahan Status Bandara

Reporter:,Editor:

Minggu, 09 December 2018 04:44 UTC

Buka Rute Banyuwangi-Kuala Lumpur, Citilink Tunggu Perubahan Status Bandara

Ahmad Suudi

JATIMNET.COM - Maskapai penerbangan berbiaya hemat Citilink tinggal menunggu perubahan status Bandara Banyuwangi, menjadi bandara Internasional, untuk melayani rute penerbangan Banyuwangi - Kuala Lumpur. 

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur fisik terminal bandara kebanggaan masyarakat Blambangan itu tengah dikebut agar penerbangan internasional pertamanya sesuai target, yakni Rabu 19 Desember 2018 mendatang. 

VP Corporate Strategy Citilink Herianto, mengatakan semua persiapan dari maskapai telah selesai. Pesawat yang mereka siapkan berjenis Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang. Pesawat jenis ini biasanya juga mereka pakai untuk rute penerbangan internasional lain. 

"Mesti berstatus internasional (dulu) Bandara Banyuwangi-nya. Kalau itu keluar, kita bisa jalan," kata Herianto di Banyuwangi, Sabtu 8 Desember 2018. 

Oleh sebab itu, walaupun target penerbangan perdana kurang dari dua pekan lagi, Citilink belum bisa memulai penjualan tiket kepada penumpang. Herianto memperkirakan, perubahan status menjadi bandara internasional itu akan ditetapkan pada Senin 8 Desember 2018.

Adapun untuk target keterisian penumpang, dia melanjutkan, kuantitasnya harus stabil 80 persen dari jumlah bangku sekali penerbangan agar menguntungkan maskapai dan bisa terus dibuka. 

"Tapi ya sukses atau enggaknya kita tergantung kerja sama dengan Pemda. Pengalaman kita, setiap pembukaan rute atau apapun peran dari pemerintah daerah itu penting," katanya.

Sejauh ini Citilink telah menyelenggarakan tiga rute penerbangan ke luar negeri, yakni Jakarta - Penang (Malaysia), Denpasar - Dili (Timor Timur), dan baru-baru ini Surabaya - Penang (Malaysia). 

Sedangkan untuk rute penerbangan ke luar negeri dari Bandara Banyuwangi, sampai sekarang sudah ada dua maskapai melakukan kajian mendalam, yaitu Citilink dan AirAsia. Kedua maskapai ini sama-sama berencana membuka rute ke Kuala Lumpur.

Untuk domestik, di Bandara Banyuwangi sudah ada lima pesawat yang melayani penerbangan ke Jakarta, termasuk Citilink dua kali, dan tiga pesawat dengan rute ke Surabaya setiap harinya. Dari 16 pergerakan pesawat (mendarat dan lepas landas) itu, didapati rata-rata jumlah penumpang 1.300 orang per hari. 

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Dwi Marhen Yono, mengatakan pemkab telah mendatangkan 20 agen perjalanan asal Malaysia untuk eksplore destinasi wisata yang bisa mereka tawarkan pada pelancong. Pangsa pasar yang mereka sasar seperti kalangan muda yang ingin naik ke Puncak Ijen tanpa transit Jakarta. 

Sebanyak 10 persen warga Malaysia yang merupakan etnis India Tamil diperkirakan akan tertarik mengunjungi Pura Agung Blambangan di Kecamatan Muncar dan Pura Agung Kawitan di kawasan Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Selain itu, penerbangan ke Malaysia bisa diisi wisatawan dari Banyuwangi dan empat daerah yang berbatasan dengan biaya rendah. 

"Juga ada 10.000 TKI dari Banyuwangi dan sekitarnya yang bisa manfaatkan penerbangan langsung ke Malaysia. Kalau cuti 3 - 5 hari harus langsung masuk jadi bisa dilakukan," kata Marhen.