Logo

Budidaya Domba Merino, Harga Tinggi karena Anakan Lucu dan Daging Banyak saat Dewasa

Reporter:,Editor:

Selasa, 11 June 2024 08:00 UTC

Budidaya Domba Merino, Harga Tinggi karena Anakan Lucu dan Daging Banyak saat Dewasa

Peternakan domba merino di Slawefarm, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kab. Mojokerto, Selasa, 11 Juni 2024. Foto: Jatimnet

JATIMNET.COM, Mojokerto – Peternakan di Mojokerto mulai melirik potensi budidaya domba merino. Sebab, domba merino memiliki daya tarik tersendiri, mulai dari kelucuan fisik anakan yang mirip boneka hingga harga jual tinggi.

Rusanto, 56 tahun, salah satu peternak domba di peternakan Slawefarm di Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto itu menjelaskan awalnya hanya memiliki 40 ekor indukan. 

Lalu kini anakan domba merino asal Wonosobo usia 3 bulan sudah ada 30 ekor dan harganya mencapai Rp3,5 juta hingga Rp4,5 juta per ekor.

"Dimulai bulan September 2023, awal 40 ekor diambil dari Wonosobo," katanya saat ditemui di kandangnya, Selasa siang, 11 Juni 2024.

BACA: Menjelang Idul Adha, Jasa Salon Kambing di Pasar Hewan Mojokerto Laris

Rusanto mengaku bukan tak ada tantangan dalam berternak domba merino dari peternakan budidaya yang ada di Wonosobo, Jawa Tengah, dan dibawa ke Pacet, Jawa Timur. 

Sebab, kondisi cuaca yang cukup dingin dan sejuk sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi domba yang berasal dari dataran tinggi tersebut. 

Peternakan domba merino di Slawefarm, Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kab. Mojokerto, Selasa, 11 Juni 2024. Foto: Jatimnet

Meski Pacet juga berada di kaki Gunung Welirang dan Penanggungan, namun dirinya harus ekstra agar domba-domba itu bisa beradaptasi dengan cuaca di Pacet yang kini cenderung hangat. 

"Harus menyesuaikan dengan cuaca, jadi adaptasinya agak lama. Dan sekarang sudah bisa bertahan, mulai dari jam memandikan dan memotong wol harus disesuaikan kondisi. Baiknya di pagi hari, agar kering alami secara maksimal," katanya. 

Sementara untuk pakan diperoleh secara alami, yakni dari rumput pakchong atau dikenal rumput gajah, ditambah batang daun kedelai, dan slamper jagung atau tumpi.

BACA: Tak Hanya Dikenal Sebagai Kota Soto, Kini Lamongan Juga Miliki Sentra Kambing dan Domba

"Makanannya umum saja, pakchong dicampur ranting kedelai, dan slamper jagung terus dicacah, tinggal tambah sedikit saja konsentrat," katanya. 

Kini dirinya fokus untuk beternak domba merino agar bisa memiliki bibit yang standar dan mampu berkembang biak dengan cepat. Sebab, selain keunikan bentuk saat anakan yang banyak diincar konsumen untuk dipelihara, daging yang dihasilkan saat dewasa mencapai 1 kuintal sehingga mempunyai potensi untuk dijual sebagai pedaging ke rumah makan atau restoran penyaji menu olahan domba. 

"Lucu iya sewaktu kecil, jadi banyak dilirik buat peliharaan rumahan gitu. Kalau besar, dagingnya banyak sampai 1 kuintal, masuknya ke restoran nantinya," katanya.