Kamis, 10 June 2021 05:40 UTC
Kabid Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono. Foto: Gayuh
JATIMNET.COM, Ponorogo – Menjelang musim kemarau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo melakukan pemetaan terhadap daerah mana saja yang mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan untuk pengiriman air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, memprediksi kekeringan yang akan terjadi pada 2021 ini kemungkinan tidak akan terlalu parah. Hal ini diperkuat masih terdapatnya hujan dibeberapa daerah di Ponorogo hingga bulan Juni ini.
“Beberapa sumur dalam untuk daerah dengan tingkat kekeringan yang tinggi saat telah beroperasi dan bisa digunakan untuk penduduk sekitar,” kata Budi, Kamis 10 Juni 2021.
Budi menerangkan pada tahun 2020 dampak kekeringan di Ponorogo sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2019. Dimana pada 2020 tercatat ada lima desa dengan tujuh dusun yang mengalami kekeringan dan mendapatkan droping air bersih dari BPBD Ponorogo.
Baca Juga: 31 Wilayah di Jatim Memasuki Musim Kemarau Pada Bulan Agustus
Sedangkan pada 2019 tercatat ada 27 desa di 10 Kecamatan mengalami kekeringan. “Tahun 2020 jauh berkurang karena sudah ada tiga sumur dalam dan pipanisa pada daerah yang mengalami kekeringan parah,” terang Budi.
Meski begitu, menjelang musim kemarau tahun ini BPBD Ponorogo, memetakan beberapa daerah yang berpotensi mengalami bencana kekeringan. Hasilnya ada 27 Desa di 10 Kecamatan di Ponorogo yang berpotensi mengalami bencana kekeringan. Dari pemetaan tersebut sebanyak 3213 KK dengan 10844 jiwa bisa saja terdampak bencana kekeringan.
10 Kecamatan tersebut meliputi Slahung (Duri, Tugurejo, Slahung, Caluk, Menggare, Wates, Broto, Ngilo-Ngilo, kambing), Pulung (Karangpatihan, Sidoharjo), Badegan (Dayakan, Watubonang, Karangan), Balong (Ngendut, Pandak), Bungkal (Pelem, Bungu, Minggu), Sawo (Tumpuk, Sawoo, Prayungan, Grogol), Kauman (Gabel), Sambit (Maguwan), Sukorejo (Morosari), dan Sampung (Tulung).
“Kita mempersiapkan sarpras terutama tandonisasi, jerigen, dropping air bersih. Tiga tangki kapasitas 6 ribu dan 5 ribu liter kita siapkan,” pungkas Budi.