Jumat, 07 December 2018 10:15 UTC
Keluarga korban KM Multi Prima 1 di kantor PT Sunindo Transnusa Sejahtera. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Kedatangan keluarga korban KM Multi Prima 1 di kantor PT Sunindo Transnusa Sejahtera membuahkan hasil. Kepala kantor sekaligus pemilik kapal KM Multi Prima 1 Tony Sunur menyatakan akan berangkat ke Mataram besok.
Ucapan itu disampaikan Tony di hadapan keluarga setelah berkomunikasi dengan Kepala Basarnas Mataram lewat telepon. Tujuannya untuk menindaklanjuti proses pencarian lanjutan awak KM Multi Prima pasca Basarnas menghentikan operasi pencarian per 3 Desember lalu.
Dalam forum tersebut Tony Sunur menemui keluarga korban dengan istri dan kedua anaknya. Sementara di pihak korban diwakili oleh keluarga dari empat awak kapal yang belum ditemukan hingga kini. Perdebatan sempat berlangsung lama tanpa ada sikap tegas dari Tony.
BACA JUGA: Keluarga Korban KM Multi Prima 1 Datangi Pemilik Kapal
Sebelumnya ia telah melayangkan surat permintaan pencarian lanjutan ke Basarnas. Namun Tony seolah menghilang ketika Basarnas berupaya merespon surat pengajuannya. Keluarga korban pun nampak kesal dibuatnya.
“Ini masalah nyawa pak, jangan hanya nanti-nanti dan hanya ngomong saja. Selama ini kemana saja, harusnya bapak fokus pada korban yang belum ketemu,” kata Adde Bahy, keluarga dari Pilipus Kopong, awak kapal yang belum diketemukan.
Dalam forum tersebut Muhammad Hatta juga menambahkan bahwa peran pemilik kapal sangat penting dalam pembiayaan pencarian lanjutan yang dilakukan oleh Basarnas Mataram.
“Pak Tonny selalu tidak bisa ditemui karena sibuk, dan ketika ditelpon juga tidak pernah diangkat, padahal ini masalah nyawa. harusnya segera diurus,” kata Hatta, keluarga dari Pande Saleh, awak kapal yang belum diketemukan.
BACA JUGA: Kecelakaan Laut Probolinggo Tewaskan Lima Orang, Jangkar Kapal Ditemukan
Sedangkan istri Kapten Kapal Tarsius D Atulolong, Florentina Waton menuturkan pencarian suaminya dan korban lain terus dilakukan oleh warga di daerah Sumbawa.
Mereka telah menyisir pulau kecil di sekitar Sangeang dan beberapa pulau tak berpenghuni di sekitarnya. “Penyisirannya di sisi Selatan saja, belum menyeluruh. Harapan saya pemilik kapal bisa mengarahkan (pencarian) ke sana,” katanya.
Namun Tony bergeming. Ia baru mengeluarkan sikap setelah keluarga korban mempertemukan Tony dengan Kapala Basarnas Mataram lewat sambungan telepon. Diskusi lewat telepon pun berlangsung hampir 10 menit dengan hasil Basarnas meminta Tony untuk datang ke Mataram.
Tujuannya untuk memastikan pencarian lanjutan dari Korban KM Multi Prima 1 yang hilang sejak 22 November 2018. “Ya, besok saya akan pergi ke Mataram,” kata Tonny kepada keluarga korban. Jatimnet.com ada di ruangan itu sejak awal pertemuan hingga usai.
Laki-laki paruh baya itu enggan melayani permintaan Jatimnet.com untuk wawancara seusai pertemuan. “Buat apa, tanya keluarga korban aja. Lagian tadi kan juga udah tahu bagaimananya,” katanya.
