Selasa, 21 May 2019 11:18 UTC
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Samarinda – Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Imam Nahrawi nyatakan Pemerintah RI siap mengguyur peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo dengan bonus sebesar Rp 7,5 miliar.
Bonus tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah sekaligus untuk memberikan motivasi kepada atlet nasional untuk terus berprestasi di kancah Internasional.
“Pada Asian Games 2018 kemarin bonus medali dalam kisaran Rp 1 miliar, maka untuk Olimpiade kita naikkan enam kali lipat, mencapai Rp 7,5 milliar,” kata Imam Nahrawi saat meninjau Sekolah Khusus Olaharga Internasional ( SKOI) Kaltim di Komplek Stadion, Palaran Samarinda, Selasa 21 Mei 2019.
Pada kesempatan itu, Menpora berpesan kepada atlet SKOI Kaltim untuk giat berlatih, sehingga ke depan bisa menjadi duta bangsa Indoenesia di kancah Internasional.
BACA JUGA: Sukses Asian Games Indonesia Bidik Tuan Rumah Olimpiade 2032
Ia mengatakan bahwa atlet mempunyai posisi yang agung dan mulia ketika bisa berprestasi di tingkat internasional.
“Ada dua profesi yang bisa mengibarkan bendera merah putih di negara lain. Pertama adalah Presiden ketika datang sebagai tamu kenegaraan. Kedua adalah ketika atlet meraih juara di tingkat internasional, saat itulah Merah Putih diberkibarkan,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa sejumlah atlet nasional juga terlahir melalui binaan sekolah olahraga. Dia kemudian mencontohkan Lalu Mohammad Zohri yang merupakan alumni Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar ( PPLP) di NTB.
BACA JUGA: Imam Nahrawi Bantah Jebak Dahnil Anzar
“Sebelumnya siapa yang tahu M Zohri, namanya melambung ketika dia berhasil menjadi juara dunia lari 100 m untuk kategori junior, semoga dari SKOI Kaltim ini juga bisa mengikuti jejak M Zohri," tegas Menpora.
Sementara itu Plt Kepala Sekolah, SKOI Kaltim, Tugiman mengaku bangga dengan kunjungan Menpora ke SKOI Kaltim.
Ia berharap kunjungan Menpora tersebut bisa memberikan manfaat bagi kelangsungan SKOI Kaltim, yang saat ini tengah mengalami penyesuaian paska transisi pengelolaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim kepada Dinas Pendidikan Kaltim.
“Kesulitan kami saat ini tentunya terkait berkurangnya anggaran, saat ini kami tengah mengurangi tryout atau latihan uji coba, karena memang belum adanya anggaran," kata Tugiman. (ant)
