
Reporter
Bayu PratamaRabu, 13 November 2019 - 09:33
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilustrasi pengamanan Mapolres Blitar. Foto: Yosibio
JATIMNET.COM, Surabaya – Pasca bom bunuh diri yang meledak di sejumlah markas kepolisian menyebabkan polisi menerapkan standar ketat terhadap laki-laki berjaket yang memasuki kawasan kantor kepolisian.
"Mohon maaf kepada masyarakat, kami memperketat pengamanan, kaca helm dibuka, jaket dibuka, untuk mengantisipasi kejadian teror setahun silam di Surabaya," ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Rabu 13 November 2019.
Menurut Barung, pengamanan di Mapolda Jatim semakin diperketat. Terutama setelah kejadian teror di Mapolrestabes Surabaya 14 Mei 2018.
BACA JUGA: Waspada Bom Bunuh Diri, Polres Blitar Perketat Penjagaan
Termasuk aturan khusus larangan masuk yang diberlakukan kepada pengemudi ojek online. "Sejak setahun lalu, Ojol tidak boleh masuk ke polda, lebih antisipatif lagi," tambahnya.
Serupa dengan Barung, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan hal serupa. Antisipasi terhadap masyarakat yang memakai jaket justru menjadi perhatian.
BACA JUGA: Ledakan Bom Bunuh Diri Terjadi di Mapolrestabes Medan
Saat bom Surabaya, empat orang pelaku yang mengendarai dua sepeda motor mengenakan jaket sebelum meledakkan diri di pintu gerbang Mapolrestabes Surabaya.
"Kalau pesan makanan, tidak boleh masuk, kami yang ambil ke depan," ungkap AKBD Leonardus Simarmata.
Termasuk kejadian teror di Mapolrestabes Medan, diketahui pelaku mengenakan jaket ojek online sebelum meledakkan diri. ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, terjadi pada Rabu 13 November 2019 sekitar pukul 08.45 WIB.