Logo

Boeing sudah Bisa Mendarat di Bandara Palu

Reporter:

Sabtu, 13 October 2018 08:15 UTC

Boeing sudah Bisa Mendarat di Bandara Palu

Ilustrasi Boeing.

JATIMNET.COM, Jakarta – Kementerian Perhubungan menyatakan landasan pacu Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu sudah berjalan normal setelah bisa melayani pesawat berbadan lebar.

Dikutip dari Antara, Sabtu 13 Oktober 2018, bandara tersebut sudah bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 800/900 pasca perbaikan landasan pacu arah 15 yang terdampak gempa.

“Kami kebut perbaikan fasilitasnya baik sisi udara maupun sisi darat. Semalam perbaikan pada arah runway 15 telah selesai dikerjakan dan mulai 12 Oktober pagi telah dilakukan pengecekan dan uji coba, landasan pacu telah dapat digunakan oleh pesawat jenis B737800/900 dengan optimal sesuai kapasitasnya,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno.

Sebetulnya sejak 7 Oktober lalu pesawat jet jenis Boeing 737 800/900 baru beroperasi terbatas (limited payload) yang disebabkan arah landasan pacu 15 masih diperbaiki.

Arah landas pacu 15 yang mengalami kerusakan sedang, mengalami penurunan tanah dan retak memanjang pada 250 meter di ujung landasan pacu. Namun Kementerian Perhubungan Udara telah rampung memperbaiki sejak Rabu 11 Oktober 2018 malam.

Pramintohadi menambahkan bahwa perbaikan yang dilakukan adalah perkerasan runway dengan pengecoran beton K350 Vol, kurang lebih 173 meter kubik dan perbaikan kebocoran atau retak metode injeksi grouting sepanjang kurang lebih 40 meter.

Panjang landas pacu yang dapat digunakan semula sepanjang 2.000 meter x 45 meter, kini bertambah menjadi 2.250 meter x 45 meter.

Pengoperasian landas pacu menjadi 2.250 meter sudah diumumkan kepada masyarakat melalui Notice to Airman (NOTAM) yang dikeluarkan Airnav Indonesia dengan nomor H1290/18.

Dalam NOTAM tersebut, tertulis sejak Jumat 12 Oktober 2018 pukul 10.53 WITA panjang landas yang dapat digunakan sudah mencapai 2.250 meter. Dengan kata lain pesawat jet Boeing 737 800/ 900 dapat membawa penumpang dan bagasi dengan optimal.

Kondisi fasilitas bandara pada sisi darat juga semakin membaik, gedung terminal area kedatangan lantai 1 telah difungsikan. Conveyor belt 1 telah difungsikan dan trolley juga sudah disediakan untuk melayani pengambilan bagasi penumpang.

Sementara penanganan ground handling saat ini telah normal dilayani tiga perusahaan yaitu PT Menara Angkasa Semesta, PT Global Sky Aviasi dan PT Prathita Titian Nusantara. Peralatan dan personel baik yang di Palu maupun perbantuan telah memadai untuk melayani penerbangan.

Terpisah Kepala UPBU Mutiara SIS Al Jufri Palu Benyamin Noach Apituley mengatakan bahwa operasional Bandara semakin mendekati normal.

Posisi check in dan Security Check Point 1 yang awalnya di selasar terminal, sudah direposisi di dalam terminal. Personel Aviation Security (Avsec) dan PKP-PK serta kendaraan pendukungnyapun sudah dapat memberikan pelayanan.

“Satu jam setelah terjadi gempa, kami langsung mengecek kondisi terminal dan landasan. Saat ini operasional sudah mendekati normal. Sebelumnya ada 20 sampai 22 flight komersil beroperasi dalam sehari, sekarang sudah sekitar 15 penerbangan,” kata Benyamin.