Kamis, 17 June 2021 12:20 UTC
TENGGELAM. Orang tua korban menangisi anaknya yang tewas tenggelam di sungai Kedunggaleng, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo, Kamis, 17 Juni 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Nasib malang dialami Fadillah Fadil, bocah berusia 4 tahun, di Kabupaten Probolinggo yang tewas setelah tenggelam di sungai Kedunggaleng, Kecamatan Dringu.
Korban merupakan anak dari pasangan Subiyantoro, 40 tahun, dan Yeni, 35 tahun, warga Dusun Kedungbajul, Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu.
Korban sebelumnya dikabarkan mandi di tepi sungai Kedunggaleng bersama tiga temannya yakni Bayu, Alan, dan Dimas, Kamis siang, 17 Juni 2021.
Nahas sekitar pukul 12.15 WIB, tubuh korban kemudian terseret arus sungai. Diduga tak mahir berenang, tubuh korban terus terseret hingga ke tengah aliran sungai.
BACA JUGA: Pamit Berangkat Ngaji, Bocah 5 Tahun Ditemukan Meninggal Tenggelam di Telaga
Seketika itu, tubuh korban lantas tenggelam terseret aliran sungai. Sedangkan ketiga teman korban yang mengetahui kejadian tersebut tak berani memberikan pertolongan.
Mereka hanya bisa berteriak sampai akhirnya memantik perhatian warga sekitar. Kurang lebih sekitar satu jam, tubuh korban akhirnya ditemukan oleh warga yang ramai-ramai melakukan pencarian.
Meski tubuh korban berhasil dievakuasi dan sempat dibawa, ke RSU Wonolangan guna mendapatkan pertolongan medis. Namun nyawa korban tak bisa diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA: Remaja 19 Tahun Tenggelam di Air Terjun Jaran Goyang Probolinggo
Kabar tenggelamnya bocah berusia 4 tahun tersebut dibenarkan Kapolsek Dringu Iptu Bagus Purnama. Menurutnya, korban terseret arus dan tenggelam lantaran tak bisa berenang.
“Pasca dapat laporan, anggota langsung bergerak ke lokasi guna membantu proses pencarian dan evakuasi korban. Namun sayang, saat dibawa ke rumah sakit nyawanya sudah tidak bisa tertolong,” katanya.
Bagus menegaskan jika peristiwa tersebut merupakan murni kecelakaan dan pihak keluarga menerima terjadinya musibah tersebut
“Saya imbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anaknya. Saya harap lewat kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bersama, utamanya bagi para orang tua," kata Bagus.