Sabtu, 24 May 2025 22:00 UTC
Luapan sungai akibat hujan deras di Desa Jelun, Kec. Licin, Kab. Banyuwangi mengenangi jalan raya dan memutus akses ke Gunung Ijen, Kamis, 22 Mei 2025. Foto: Hermawan
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Masyarakat Banyuwangi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan terhadap cuaca ekstrem yang tengah melanda, seperti angin kencang hingga bencana hidrometeorologi.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi Rahmayani mengatakan kewaspadaan peningkatan cuaca ekstrem di Jawa Timur terjadi 18 hingga 27 Mei 2025.
Untuk wilayah Bumi Blambangan secara klimatologi sudah memasuki musim kemarau dan sebagian masih dalam musim peralihan.
“Di masa peralihan atau pancaroba itulah sehingga masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrem,” katanya, Sabtu, 24 Mei 2025.
Tak hanya itu, dari kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan pola belokan angin dan pertemuan angin di Laut Jawa. Ditambah gangguan atmosfer berupa gelombang MGO dan gelombang low yang diperkirakan akan melintasi Jawa Timur dalam 10 hari ke depan.
BACA: BMKG Banyuwangi Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga 14 Februari, Ini Penyebabnya
“Adanya fenomena itu masyarakat harap waspada adanya angin kencang dan angin puting beliung sehingga banyak pohon tumbang, termasuk bencana Hidrometeorologi seperti banjir, hingga tanah longsor,” tuturnya.
“Untuk kecepatan 17 hingga 24 knots yang masuk kedalam kategori tinggi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Danang Hartanto mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan waspada ketika berada di luar rumah.
Potensi angin kencang hingga hujan intensitas tinggi disertai petir termasuk banjir masih mengintai.
“Jika tidak ada kepentingan, sebaiknya tetap berdiam diri saat kondisi cuaca tidak mendukung untuk keluar rumah,” ucapnya.
Untuk diketahui, pada Kamis, 22 Mei 2025, di Desa Jelun, Kecamatan Licin, telah terjadi banjir di sebuah sungai yang menyebabkan arus lalu lintas antara dua kecamatan, yaitu Kecamatan Licin dan Glagah terputus.
BACA: Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba, BPBD Banyuwangi Pangkas Dahan Pohon
“Dari banjir tersebut mengakibatkan jalan rusak. Banjir itu diakibatkan sampah ranting pohon yang menyumbat gorong-gorong,” kata Danang.
Di Desa Setail, Kecamatan Genteng, pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang dan mengganggu arus lalu lintas.
“Masyarakat terus waspada dan mempersiapkan segala sesuatu, seperti mantel saat keluar hingga menjaga kondisi fisik tubuh,” kata Danang.
“Dalam tiga hari ini, masyarakat juga dianjurkan untuk memantau kondisi cuaca melalui website dan media sosial BMKG Banyuwangi,” katanya.
