Kamis, 22 July 2021 09:40 UTC
Rumah Sakit Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Surabaya siap digunakan. Ini terlihat dari sejumlah Bed yang sudah dipersiapkan, Kamis 22 Juli 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Rumah Sakit Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) yang berada di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Surabaya rencananya akan beroperasi besok, Jumat 23 Juli 2021.
Rencana itu diungkapkan, setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya mengecek berbagai fasilitas kesehatan di rumah sakit darurat yang berkapasitas 225 tempat tidur tersebut, Kamis 22 Juli 2021.
Setiba di lokasi, rombongan tersebut langsung mengecek bagian dalam ruangan. Mulai dari kondisi tempat tidur dalam GOR, ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet, termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur, demi memberikan kenyamanan pasien Covid-19.
Setelah satu jam berkeliling di dalam GOR, RS Darurat tersebut pun dipastikan bakal beroperasi besok. Perlu diketahui, untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu, pasien akan diambil dari wilayah Surabaya Barat yakni dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Sebab, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Positif Covid Melapor agar Dirawat dan Diobati
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, untuk persiapannya sejauh ini sudah rampung. Hanya saja, dirinya sedang menunggu liquid oksigen datang. Setelah itu, RS Darurat siap dioperasikan. “Mudah-mudahan Jumat besok kami sudah bisa mengirim pasien ke sini,” kata Febria, Kamis 22 Juli 2021.
Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, ia sudah menyiapkan sekitar 100 orang perawat. Ratusan perawat itu, diambil dari RS BDH dan relawan Surabaya Memanggil. Meskipun jumlahnya terbatas, namun dia akan mengupayakan optimal dalam memberikan perawatan kepada pasien terpapar Covid-19. Bahkan, dalam sehari ada empat shift perawat yang bertugas.
“Untuk jam kerjanya 6 jam sehari tanpa libur. Sembari kita menunggu jumlah relawan terpenuhi. Kalau jumlah dokternya ada sekitar 10-15 orang,” ia menjelaskan.
Dalam keadaan darurat medis, Febria pun meminta kepada seluruh tenaga untuk tetap ikhlas dan saling mendukung satu sama lain. Sebab, support dan keikhlasan lah yang membuat kondisi pandemi menjadi lebih baik lagi. “Kita harus ikhlas yang sehat bantu yang sakit. Insyallah kita semua diberikan kesehatan,” ia menekankan.
